Sabtu, 16 Nov 2019 - 14:10:00 WIB - Viewer : 3908
5 Hari Listrik Padam, Warga Keluhkan Layanan PLN

AMPERA.CO, Jawa Timur - Warga di kabupaten Probolinggo dan kota Probolinggo Jawa Timur, mengeluhkan pelayanan PLN, karena sejak 5 hari terakhir seringnya terjadi pemadaman aliran listrik di dua wilayah tersebut. Bahkan, ada sebagian pelanggan mengaku dirugikan akibat sering padamnya listrik.
Pemadaman listrik di Kabupaten Probolinggo terjadi di lima dusun yang berada di Desa Ambulu membuat warga terganggu. Kelima dusun yang mengalami pemadaman listrik adalah Dusun Kramat, Krajan, Damaran, Talang dan Tengah. kondisi terparah terjadi pemadaman berada di Kecamatan Banyuanyar dan Tegalsiwalan.
Dori (34), salah satu warga desa mengatakan listrik padam sejak Jumat (8/11/2019) lalu. "Hingga kini listrik masih belum menyala. Itu jelas mengganggu kami sebagai pelanggan," katanya, Rabu (13/11/2019).
Menurutnya, padamnya listrik membuat warga desa kebingungan terutama untuk memenuhi kebutuhan air. "Di desa ini banyak yang menggunakan pompa untuk mengambil air. Listrik padam membuat kami bingung tidak bisa gunakan pompa," jelasnya.
Pompa yang tidak bisa digunakan mengakibatkan warga di dusun tersebut menggunakan air sungai untuk mandi. "Meski air sungai kotor, terpaksa kami gunakan untuk mandi dan mencuci baju," jelasnya.
Menurutnya, warga telah melakukan pelaporan kepada PLN untuk dilakukan perbaikan. "Kami sudah laporan hingga keenam kalinya. Tetapi masih belum ada tindakan dari PLN," tegasnya.
Sementara, Marsham, warga Kebonsari Kulon kota Probolinggo, yang sehari-hari berkerja sebagai Tukang servis elektronik mengaku terpeksa menunda menyelesaikan pekerjaan perbaikan elektronik pesanan pelanggan saat listrik padam.
“Ya mau gimana lagi, pekerjaan saya terpaksa tertunda,” pasrahnya, Kamis (14/11/2019)
Kepala PLN Probolinggo, Ghery Gerhadi mengatakan pihaknya mengirimkan 1 regu pelayanan dan perbaikan PLN untuk menuju ke Desa Ambulu.
"Pemadaman listrik akibat adanya kerusakan komponen internal karena termakan usia. Jadi bukan karena faktor debu atau yang lain," katanya.