Sabtu, 29 Okt 2016 - 16:04:00 WIB - Viewer : 7128
Dorong Wirausaha Muda asal Kampus, HIPMI Sumsel & BEM Unsri Lakukan Business Coaching
AMPERA.CO, Indralaya – Indonesia masih membutuhkan banyak sekali wirausaha-wirausaha baru untuk mendorong kemajuan ekonomi dan menurunkan angka pengangguran, karenanya munculnya semangat untuk menjadi wirausaha baru dari mahasiswa di kampus patut di apresiasi dan terus di dorong dengan memberikan pelatihan dan pembinaan yang baik agara calon-calon wirausaha muda asal kampus semakin tangguh dan matang ketika terjun langsung menjadi pebisnis.
Untuk itu melaksanakan cita-cita tersebut, Bersama Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Sumatera Selatan, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang di fasilitasi oleh BEM Unsri mengadakan Business Coaching kepada para finalis Business Plan Competition (BPC) 2016 di auditorium Student Center Universitas Sriwijaya, Indralaya, jumat (28/10)
Pada acara yang diikuti oleh sekitar 40 orang peserta finalis dari berbagai kampus di Indonesia, dari sumatera (Unib, Unsri, dll), dari kampus di jawa (UI, UGM, STT Telkom,dll) dan juga dari sulawesi, pengurus HIPMI Sumsel menghadirkan 3 orang pengurusnya untuk menjadi pembicara yaitu M. Akbar Alfaro, B.Bus, Bendahara Umum Hipmi Sumsel yang Direktur utama GMP Mix, perusahaan dibidang ready mix dan konstruksi, Haris Jumadi, SE, MM, Ketua Kompartemen Industri Logistik yang juga direktur TIKI Palembang, dan Feri Yuliansyah, ST, MT, Ketua Kompartemen Pengembangan Infrastruktur, yang juga Direktur Utama PT. Ampera Visi Indonesia.
Ketiga narasumber memaparkan pengalaman dan suka-duka yang dialami ketika menjadi wirausaha, dan menjembatani informasi para calon pengusaha muda untuk mengetahui seluk beluk dunia wirausaha sesungguhnya, "Menjadi Pengusaha lebih membanggakan daripada menjadi pegawai berseragam,” ujar Akbar,
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa menjadi pengusaha akan memberikan kebahagiaan tersendiri bagi kita, karena kita dapat membantu memberikan lapangan pekerjaan, dan juga kehidupan kita bisa terasa lebih memberikan manfaat bagi sesama. "Insyaallah, HIPMI Sumsel akan membantu calon pengusaha pemula, untuk tumbuh dan berkembang” ujarnya.
Sementara itu, Feri Yuliansyah dalam paparannya mengatakan bahwa beruntunglah bagi calon entrepreneur yang didukung oleh orangtua dan keluarganya, karena seringkali, yang menjadi penghambat untuk munculnya bibit-bibit wirausaha muda adalah faktor keluarga, terutama jika kedua orangtuanya adalah karyawan atau PNS dan tumbuh dari lingkungan pekerja. “dukungan keluarga akan sangat membantu kita untuk menjadi wirausaha yang bertumbuh dan sukses” ujarnya.
Lebih lanjut Feri menjelaskan, bahwa menjadi wirausaha tidak selalu bahagia dan sukses. Suka-duka bisnis itu biasa. Kadangkala kita untung besar, kadangkala rugi. Kadang juga suatu saat kita menghadapi yang kurang mengenakan, seperti ditipu atau dikhianati teman atau pelanggan. Itulah seni dunia usaha. “kalo kita rugi itu, anggap aja itu biaya kuliah yang kita keluarkan untuk belajar di universitas kehidupan. Insyaallah ilmunya akan melekat dalam diri kita” katanya.
Narasumber selanjutnya, Haris Jumadi mengatakan bahwa bisnis itu dimulai dengan memperhatikan hal-hal kecil disekitar kita, memperhatikan lingkungan kita, karena biasanya disekitar kita itu bisa menjadi bisnis. “Sudahkan kita mengenal lingkungan sekitar kita, terutama mengenal orang-orang yang duduk (tinggal) disekitar kita?. Dan apakah kita sudah mereka tahu usaha kita?”
Menurutnya, bisnis dari hal kecil dan memperhatikan lingkungan sekitar kita akan membuat bisnis akan semakin bertumbuh besar dan kuat. Karenanya penting bagi calon calon wirausaha muda untuk memperhatikan hal-hal kecil, seperti membagikan kartu nama, menyimpan nomor kontak orang yang ditemui, belajar disiplin dengan waktu, dan bejar untuk merapikan segala sesuatu.
Lebih lanjutnya, haris juga mengatakan usaha itu tidak selalu melulu tentang uang. Justru passion dan visi sosial yang baik akan sangat membantu mendorong tumbuhnya bisnis. Wirausaha sebaiknya mempunyai passion dan visi sosial yang kuat, karena tren bisnis sekarang mulai bergeser pada tren sosial. Karena kedepannya, tren bisnis akan lebih banyak ke arah social-prenuer. “jadilah pengusaha yang punya passion untuk memajukan dan melayani umat. Insyaallah, uang akan menyusul mengikuti kita” ujarnya.