Senin, 25 Nov 2024 - 08:48:00 WIB - Viewer : 584
Hendra Sudrajat Warek 1 UKB Beri Kuliah Umum di Kampus Biru
AMPERA.CO, Palembang - Wakil Rektor (Warek) 1 Universitas Kader Bangsa (UKB) Palembang, Dr Hendra Sudrajat, S.H., M.H mendapatkan suatu kehormatan untuk memberikan kuliah umum di hadapan para mahasiswa dan civitas akademika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Palembang, Sabtu, (23/11/2024).
Acara itu diinisiasi BEM FKIP Universitas PGRI Palembang mewakili Dekan FKIP Universitas PGRI Palembang adalah Dr. Riswan Aradea, M.M. Kasubag Kemahasiswaan FKIP Universitas PGRI Palembang. Kiki Aryaningrum, M.,Pd. Banpin Kemahasiswaan FKIP Universitas PGRI, dan Rendi Agustinus Gubernur Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Palembang beserta segenap pengurus.
Dalam kesempatan itu, Dr Hendra Sudrajat yang juga peraih rekor MURI Doktor Hukum Tata Negara Termuda di Indonesia dengan predikat kelulusan Cum Laude Tahun 2011, membawakan kuliah umum yang berjudul“Kajian teori konstitusi nusantara memperkuat wawasan kebangsaan menuju nusantara unggul 2045”.
Mengawali penjelasan materinya dengan menyampaikan penemuan teorinya di tahun 2016 tepatnya di Kabupaten Malang Jawa Timur, dimana teori konstitusi nusantara merupakan teori transformasi kehidupan berbangsa dan bernegara yang memiliki 9 pilar yakni kebiasaan masyarakat, hukum yang hidup, kekuatan pemimpin, konstitusi negara, kewilayahan dan kedaulatan, legalitas konsensus, regulasi negara, dan transformasi nilai.
Teori konstitusi nusantara sangat tepat untuk memperkuat wawasan kebangsaan sebagai cara pandang Indonesia dalam mengenali diri dan kewilayahannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjaga integrasi bagsa dalam kerangka NKRI, sehingga wawasan kebangsaan memiliki unsur utama yakni cinta tanah air, integrasi bangsa, kesadaran berbangsa dan bernegara, toleransi, dan keadilan sosial.
"Di Universitas Kader Bangsa sudah sejak lama terdapat mata kuliah wawasan kader bangsa yang merupakan cerminan dari wawasan kebangsaan, karena hal ini penting untuk membentuk karakteristik generasi bangsa untuk menjadi unggul," ungkap Mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Kader Bangsa ini.
Ia menitipkan pesan kepada peserta kuliah umum untuk memahami urgensi wawasan kebangsaan yakni untuk pemersatu bangsa, pijakan pembangunan nasional, dan pertahanan negara, bahkan sebagai seorang peneliti kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan/Kasultanan Palembang Darussalam. Dalam hal itu, Ia menyebutkan bahwa benteng Kuto Gawang merupakan konsep pertahanan yang tangguh kala itu, yang mesti ditiru dalam strategi pertahanan negara saat ini.
"Setelah memahami konsep wawasan nusantara seutuhnya maka akan menjadi salah satu kekuatan dalam mewujudkan nusantara unggul pada tahun 2045, karena pada tahun 2045 Indonesia telah merdeka 100 tahun sehingga disebut sebagai Indonesia Emas," imbuhnya.
Nusantara Unggul merupakan gagasan dan cita-citanya sehingga sebagai seorang Akademisi dan Peneliti Ia akan berjuang secara intekletual untuk mewujudkan Indonesia dengan nusantara unggul di tahun 2045. Impian nusantara unggul tahun 2045 dengan mewujudkan Indonesia yang unggul dan berdaya saing yang tinggi dalam segala bidang termasuk ekonomi, pendidikan, teknologi, dan moral dengan mengedepankan potensi komparatif dan kompetitif yang di miliki oleh nusantara.
Prinsip dasar nusantara unggul dengan melakukan pembangunan berbasis sumber daya lokal, peningkatan kualitas sumber daya manusia, inovasi dan teknologi, kearifan lokal, dan persatuan nasional.
"Memang tidak semudah mencapai nusantara unggul tersebut, sehingga memerlukan strategi untuk mencapai nusantara unggul yakni dengan pengembangan infrastruktur yang merata, revolusi pendidikan dan digitalisasi, pemberdayaan ekonomi lokal, keberlanjutan lingkungan, dan kepemimpinan yang berintegritas." ujarnya.
Sementara itu, di saat sesi tanya jawab salah satu peserta menanyakan ciri-ciri nusantara unggul, lalu Dr. Hendrajat menjawab bahwa terdapat 5 ciri nusantara unggul yakni pertama penduduk yang cerdas, sehat dan produktif, kedua ekonomi yang stabil dan merata di seluruh daerah, ketiga kemajuan teknologi yang mendukung kehidupan, keempat keharmonisan sosial yang terjaga di tengah keberagaman, dan kelima posisi strategis Indonesia sebagai negara yang berpengaruh di kancah global.
"Untuk mewujudkan nusantara unggul 2045 dengan menggali nilai budaya dan sejarah, termasuk sejarah yang ada di Sumatera Selatan dengan kebesaran kerajaan Sriwijaya dan Kasultanan Palembang Darussalam ungkap Dewan Pakar Hukum Asosiasi Museum Indonesia Daerah Sumatera Selatan ini," pungkasnya.