Rabu, 10 Agu 2016 - 17:36:00 WIB - Viewer : 5896
Inilah 15 Cara Menghindari Permasalahan Saat Mengelola Usaha
AMPERA.CO - Masalah kebanyakan pelaku wirausaha adalah mereka ahli di bidang teknis pekerjaan mereka tapi mereka sangat amatir dalam menjalankan manajemen perusahaan mereka secara efektif. Hal ini pasti dihadapi setiap pelaku wirausaha, baik cepat atau lambat. Jangan sampai hal ini terjadi pada Anda.
Steve Tobak, salah satu konsultan bisnis kenamaan berbagi cerita mengenai wirausaha. Disarikan dari entrepreneur.com, Steve Tobak memberikan 15 trik terhindar dari permasalahan umum pelaku wirausaha. 15 trik ini ada yang sesuai dengan intuisi Anda sebagai wirausaha. Tapi ada juga yang berlawanan dengan insting bisnis Anda. Tapi percayalah, jika Anda mencoba kiat-kiat ini, di masa depan Anda akan merasakan manfaatnya; terhindar dari masalah umum pelaku wirausaha.
- Pastikan ada dan selalu ada uang di rekening bank Anda. Kesalahan yang paling umum dari pelaku wirausaha adalah, kehabisan uang tunai. Sebab itu, jika Anda mulai mengalami masalah likuiditas, atau arus kas Anda bermasalah, segera perbaiki secepatnya
- Jangan terlalu cepat memecat karyawan yang kinerjanya buruk. Pastikan dahulu apakah memang yang membuat kinerja buruk seorang karyawan adalah memang karyawan itu sendiri. Atau jangan jangan Anda yang membuat kinerja karyawan buruk.
- Masalahnya mungkin Anda. Saat saya masih menjabar sebagai manajer baru, saya mengikuti sebuah pelatihan yang berkualitas. Dari sana, saya mendapat pelajaran, bahwa 90% dari masalah perusahaan adalah masalah manajemen. Saat banyak hal di perusahaan Anda berjalan tidak baik, segeralah mengevaluasi diri Anda sendiri.
- Jagalah bintang Anda. Permasalahan ini berlaku bagi setiap perusahaan, baik perusahaan besar ataupun kecil. Kehilangan seorang karyawan andalan sangatlah besar. Dan sayangnya, pelaku wirausaha jarang meluangkan waktu untuk menjaga performa terbaik mereka. Jagalah performa mereka untuk selalu termotivasi, tertantang, dan mendapat kompensasi.
- Karyawan Anda bukanlah anak Anda, pembantu Anda, dan juga bukan diri Anda dalam bentuk mini. Jika Anda menjadikan atau menyalahgunakan mereka seperti itu, saya pastikan Anda akan menyesal di kemudian hari. Paham?
- Belajar mengucapkan “Ya” dan “Tidak” sesering mungkin. Dua kata yang paling sering dan paling penting yang dimiliki pelaku wirausaha saat menjalankan bisnisnya adalah kata “Ya” dan “Tidak”. Belajarlah untuk mengucapkannya sesering mungkin. Karena dua kata itu bersifat sangat menentukan. Alasan utamanya adalah karena Andalah yang menentukan fokus perusahaan. Artinya Andalah yang menentukan mana yang perusahaan lakukan dan mana yang tidak.
- Dengarkan konsumen Anda. Sangat mengejutkan bagi saya melihat sedikit sekali pelaku wirausaha yang mendengarkan konsumen mereka. Tidak hanya mengevaluasi kritik dan saran dari konsumen. Tapi juga saat berbicara ringan dengan konsumen berkali-kali dalam sebuah transaksi.
- Pahami dengan baik dua kata ini: Meritokrasi dan Nepotisme. Kata pertama artinya menjalankan sebuah perusahaan – dengan mengakui, memberikan penghargaan, dan kompensasi karena seseorang melakukan sebuah prestasi. Kata kedua artinya adalah tidak menjalankan sebuah perusahaan – dengan memfavoritkan orang tertentu dan bertindak ambigu.
-
Tahu kapan waktunya untuk transparan dan tidak transparan. Transparasi bisa menguntungkan di satu waktu tapi bisa juga merugikan di waktu yang lain. Ada kalanya Anda harus terbuka dan ada kalanya Anda harus tertutup. Anda harus paham dan belajar untuk mengetahui kapan dan dengan siapa Anda harus membuka diri atau sebaliknya. Tentu saja, hal ini akan berjalan bersama pengalaman Anda.
- Percayalah pada insting Anda. Kalimat ini seringkali dibicarakan. Tapi jarang dipahami. Insting Anda adalah alat pengambil keputusan yang sangat berharga. Terlalu sering kita mengevaluasi sebuah transaksi bisnis dengan kalimat penyesalan “Sialan. Aku tahu ini ide buruk!” Kunci utama semua hal ini adalah mengetahui cara mengakses insting Anda. Cukup dengan duduk, tenang, dan dengarkan diri Anda sendiri.
- Jaga dan pertahankan kekayaan Intelektual. Sebagian besar pelaku wirausaha tidak tahu perbedaan antara hak cipta, merek dagang, rahasia dagang, dan paten. Hal ini tidak dapat diterima. Jika Anda tidak melindungi dan membela IP Anda, Anda akan kehilangan keunggulan kompetitif Anda.
- Belajar membaca dan menulis kontrak bisnis yang efektif. Anda tahu ungkapan ‘Pagar yang baik akan membuat tetangga yang baik’? Ungkapan ini bisa diartikan dalam dunia bisnis. Semakin efektif kontrak bisnis Anda, semakin baik pula hubungan bisnis Anda dengan klien.
- Jalankan bisnis Anda seperti menjalankan bisnis. Banyak sekali wirausaha yang menjalankan bisnisnya dengan asumsi bahwa bisnisnya adalah bagian dari keuangan pribadinya. Ide buruk. Tentu saja ini adalah ide buruk. Bangunlah bisnis Anda dengan tepat. Dan beri batasan yang tegas dengan keuangan pribadi Anda.
- Pahami alur keuangan Anda, baik yang masuk maupun keluar. Jika Anda tidak tahu pendapatan Anda, biaya, persyaratan modal, laba (kotor dan bersih), utang, arus kas, dan tarif pajak efektif – sebagai contoh – Anda berarti sedang dalam masalah. Masalah besar.
- Anda tidak mengetahui apa yang Anda tidak ketahui. Rendah hati adalah sifat utama bagi setiap pemimpin. Dan sifat ini berlaku tidak hanya bagi wirausaha baru, tapi juga para CEO dari 500 perusahaan majalah Fortune, dan semua pelaku wirausaha tanpa terkecuali. Dan tidak kurang dari itu, Anda akan menyesal jika merasa mengetahui semua hal di dunia.
Di balik setiap perusahaan yang gagal ada pemimpin yang delusional, difungsional, dan tidak berkompeten. Ironisnya, mereka tidak memiliki sedikit ide pun yang benar saat perusahaan akan jatuh. Lebih sedihnya lagi, hingga perusahaan jatuh pun, ide mereka masih tidak tepat.
Semoga Anda mempelajari 15 trik terhindar dari permasalahan umum pelaku wirausaha ini. Agar Anda tidak berakhir seperti mereka.
Feri Y