Rabu, 17 Jun 2015 - 10:48:00 WIB - Viewer : 48248

Inilah 30 Geng Motor Palembang yang dipantau Polresta Palembang

Niecko

Foto: Istimewa
Ilustrasi

AMPERA.CO, Palembang – Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan jajaran Polresta Palembang sudah melakukan koordinasi guna menjaga ketertiban dan kenyamanan beribadah umat muslim selama bulan Ramadhan. Salah satu yang diwaspadai saat menjelang Ramadhan adalah ulah para geng motor di Palembang. Kini, sebanyak 30 nama geng motor sudah masuk daftar pengawasan Polresta Palembang.

Diungkapkan Kombes Pol Tjahyo Prawoto, Kapolresta Palembang, ada banyak daftar geng motor yang sedang mereka awasi perkembangannya, terlebih aktivitas selama di jalan umum.

“Geng motor identifikasi banyak yang ada di Palembang, semoga akan dibina menjadi geng motor yang bermanfaat, bukan yang mudharat. Diantaranya pasti ada disana (yang mudharat). Semoga nanti kedepan kita bisa laksanakan pembinaan, agar geng motor bisa membina keamanan warga. Kita akan jemput bola dan akan undang mereka, termasuk kelompok otomotif dan club motor,” ungkapnya kepada AMPERA.CO, kemarin. 

Pihaknya mengantongi 30 nama geng motor di Palembang yang masuk dalam pengawasan mereka, yaitu Geng Motor Popeye dan Simanis di kecamatan Sukarame, Simanis di Kecamatan Ilir Timur I, Geng Bola, Bombastis dan Gratis di Kecamatan Ilir Timur II, Algojo, Bogem dan SMJD di Kecamatan Kalidoni.

Lalu di Kecamatan Ilir Barat (IB) I ada Geng Rusun Squad, Berani dan Spiral, di Kecamatan IB II ada Geng Pastab, Anak Kamu dan Belelut. Geng Bongok dan Simanis di Seberang Ulu (SU) I, Hummer, Geng bola di SU II.

"Di Kecamatan Plaju ada Geng Holiga, Plaju dan Brutality. Geng SKS, Property dan Palsu di Kecamatan Kertapati. Geng Bocah Gandus dan Tanjung Brau di Kecamatan Gandus, dan di Kecamatan Kemuning ada Geng Primer dan Ultraman," lanjutnya.

Mereka juga akan melakukan pengamanan di titik lokasi balap liar dan asmara subuh, seperti di Jalan Veteran, Simpang 4 Sekojo, Jalan Radial, Bundaran Parameswara Jakabaring, Ogan Permai Indah (OPI) Jakabaring, Plasa Benteng Kuto Besak (BKB), Kambang Iwak, Taman Polda, Jembatan Ampera, kawasan DPRD Sumsel dan lainnya.

“Untuk balap liar biasanya sering berlangsung sekitar pukul 17.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Disambung lagi pada pukul 01.00 WIB hingga 04.00 WIB. Sedangkan untuk asmara subuh juga sering digelar di beberapa kawasan rawan tindakan kriminal, seperti jambret, hipnotis, begal motor dan lainnya,” lanjutnya.

BerlianPratama