Sabtu, 11 Jan 2025 - 21:54:00 WIB - Viewer : 1772

Inovasi Irigasi Tetes Tenaga Surya, Solusi Petani di Pelabuhan Dalam Hadapi Kemarau

Oleh : Dr. Drs. Didi Jaya Santri, M.Si, Dr. Ketang Wiyono, M.Pd., Drs. Kodri Madang, M.Si., Ph.D., dan Iful Amri, S.Pd., M.Si

IST

AMPERA.CO - Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, merupakan salah satu wilayah dengan potensi pertanian yang tinggi, terutama di sektor budidaya sayuran. Kesuburan lahan dan nilai ekonomi dari hasil pertanian di desa ini memberikan peluang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun, potensi tersebut belum tergarap secara optimal karena adanya tantangan yang signifikan, khususnya kekeringan dan rendahnya akses terhadap sumber air saat musim kemarau.

Mayoritas petani di Desa Pelabuhan Dalam bergantung pada air hujan dan air pasang sebagai sumber utama untuk mengairi lahan pertanian mereka. Ketika musim kemarau tiba, pasokan air menjadi sangat terbatas sehingga menghambat proses budidaya sayuran. Kalaupun ada air pasang, itupun hanya terjadi secara periodik pada sekitar bulan April hingga Juni. Kondisi ini mengakibatkan produktivitas pertanian menurun dan berdampak pada pendapatan ekonomi petani.

Tim Dosen Universitas Sriwijaya, yang merupakan Tim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsri menghadirkan Teknologi Irigasi Tetes Berbasis Tenaga Surya untuk meningkatkan budidaya sayuran. Tim dipimpin oleh Dr. Drs. Didi Jaya Santri, M.Si dengan anggota beberapa Dosen Unsri, Tendik dan mahasiswa. Atas bimbingan dan saran Ketua LPPM Unsri, Prof. Dr. Benyamin Lakitan, M.Sc. kegiatan ini telah dilaksanakan pada Bulan Desember 2024 dan mendapat sambutan yang positif dari Masyarakat Desa Pelabuhan Dalam. “Selain memberikan solusi atas masalah kekeringan, penggunaan teknologi berbasis energi surya juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada poin Zero Hunger (mengurangi kelaparan) dan Affordable and Clean Energy (energi bersih dan terjangkau). Program ini sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam pengembangan energi terbarukan serta peningkatan ketahanan pangan” demikian pengarahan Bapak Ketua LPPM Unsri.

Selama dua bulan TIM dan Masyarakat Desa Pelabuhan Dalam menyiapkan program ini. Untuk mendukung implementasi teknologi irigasi tetes berbasis tenaga surya di Desa Pelabuhan Dalam, berbagai kegiatan dilakukan secara terstruktur. Langkah pertama adalah survei awal untuk mengidentifikasi kebutuhan petani, termasuk luas lahan, pola tanam, dan sumber daya air yang tersedia. Survei ini diikuti oleh perencanaan lokasi instalasi panel surya dan sistem irigasi tetes. Setelah itu, dilakukan penyediaan perangkat teknologi, seperti panel surya, pompa air, dan jaringan irigasi tetes, yang kemudian dipasang di lokasi pertanian. Salah satu kegiatan utama adalah pelatihan pembuatan sekaligus instalasi sistem irigasi tetes untuk budidaya sayuran, seperti sawi caisim.

Selain itu, petani juga diberikan pelatihan intensif tentang penggunaan, perawatan, dan troubleshooting sistem irigasi tetes berbasis tenaga surya. Pelatihan ini bertujuan agar petani mampu mengoperasikan teknologi secara mandiri. Setelah instalasi selesai, dilakukan uji coba untuk memastikan sistem bekerja optimal, diikuti dengan evaluasi kinerja dalam mendistribusikan air secara efisien. Pendampingan budidaya sayuran juga diberikan untuk memastikan petani dapat memanfaatkan teknologi ini secara maksimal, termasuk rekomendasi jenis tanaman yang sesuai dan praktik bertani yang efisien.

Monitoring berkala dilakukan untuk memastikan sistem tetap berfungsi baik, sementara petani didorong untuk merawat perangkat agar daya tahannya lebih lama. Program ini juga disertai dengan sosialisasi keberhasilannya kepada masyarakat luas untuk menginspirasi replikasi teknologi di desa-desa lain yang menghadapi masalah serupa. Dengan serangkaian kegiatan ini, teknologi irigasi tetes berbasis tenaga surya diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mendukung ketahanan pangan masyarakat setempat.

Pada 16 Desember 2024, kegiatan pengabdian masyarakat yang digagas oleh LPPM Universitas Sriwijaya (Unsri) mencapai puncaknya dengan penyerahan perangkat teknologi irigasi tetes berbasis tenaga surya kepada masyarakat Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir. Acara serah terima ini dilakukan secara resmi oleh Dr. Riswan Jaenuddin, M.Pd, selaku Koordinator Pengabdian Masyarakat LPPM Unsri. Dalam sambutannya, Dr. Riswan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Sriwijaya dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bentuk penerapan ilmu pengetahuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat. “Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Universitas Sriwijaya untuk mendukung masyarakat melalui solusi berbasis ilmu pengetahuan. Kami berharap teknologi irigasi tetes berbasis tenaga surya ini dapat membantu petani menghadapi tantangan kekeringan di musim kemarau,” ujar Dr. Riswan Jaenuddin.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa yang diwakili oleh Kepala Dusun I menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan bantuan teknologi dari Universitas Sriwijaya. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini. Percontohan teknologi irigasi tetes ini mudah-mudahan dapat menginspirasi masyarakat dan pihak terkait untuk terus mengembangkannya di desa kami. Apalagi, program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan,” ungkapnya.

Ketua kelompok tani, Bapak Darurat, juga menyampaikan harapan besar terhadap dampak positif dari teknologi ini. “Kami sangat berbahagia atas bantuan dari Unsri. Semoga dengan adanya teknologi irigasi tetes ini, kami dapat mengatasi kendala air di musim kemarau sehingga budidaya sayuran tetap berjalan lancar. Terlebih lagi, penggunaan tenaga surya ini sangat membantu menghemat biaya listrik dan mempermudah pengoperasian di sawah-sawah yang tidak terjangkau jaringan listrik,” tuturnya.

Penyerahan perangkat teknologi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mendorong inovasi pertanian di Desa Pelabuhan Dalam, sekaligus memberikan inspirasi bagi pengembangan program serupa di daerah lain. Dengan kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat, tantangan di sektor pertanian dapat diatasi secara berkelanjutan.

Program pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, melibatkan tim yang terdiri dari berbagai unsur Universitas Sriwijaya (Unsri). Ketua tim, Dr. Drs. Didi Jaya Santri, M.Si., bersama anggota tim yang mewakili unsur dosen, yaitu Dr. Ketang Wiyono, M.Pd., Drs. Kodri Madang, M.Si., Ph.D., dan Iful Amri, S.Pd., M.Si., turut aktif dalam setiap tahapan kegiatan. Tidak hanya itu, mahasiswa Unsri yang terdiri dari Muhammad Aziman, Muhammad Al Tariq, dan Selamat Rizky juga ambil bagian, memberikan kontribusi nyata dalam implementasi program ini. Selain itu, teknisi Unsri, Budi Eko Wahyudi, M.Si., dan Novran Kesuma, S.Pd., turut serta mendukung keberhasilan pelaksanaan teknologi irigasi tetes berbasis tenaga surya.

Dalam pelaksanaannya, seluruh tim merasa bangga dapat berbagi pengetahuan dan keahlian kepada masyarakat Desa Pelabuhan Dalam. Keterlibatan berbagai elemen ini menunjukkan kolaborasi yang kuat antara dosen, mahasiswa, dan teknisi dalam mendukung misi Universitas Sriwijaya untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat melalui inovasi teknologi. Tim berharap, program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi petani, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk menerapkan teknologi serupa demi mendukung ketahanan pangan nasional.

* Penulis adalah Dosen Universitas Sriwijaya