Jumat, 20 Jul 2018 - 22:48:00 WIB - Viewer : 9088
Karhutla Ancam Asian Games
![](https://www.ampera.co/foto_berita/5antarafoto-padamkan-kebakaran-151216-rm-1_ratio-16x9.jpg)
AMPERA.CO, Palembang - Kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Palembang, terancam dengan munculnya titik hotspot atau titik api di sejumlah wilayah.
Padahal, penyelenggaraan Asian Games tinggal hitungan hari. Dan kesuksesan penyelenggaraan akan sangat tergantung dengan keberhasilan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)
"Target utama kita jelang Asian Games tidak boleh ada kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Kita ingin penyelenggaraan ini berjalan sukses," kata Komandan Satuan Tugas Karhutla Sumatera Selatan, Kolonel Inf Imam Budiman, Jumat (20/7).
Terkait mulai timbulnya titik hotspot di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan akhir-akhir ini, khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir, saat ini pihaknya terus melakukan pemadaman secara intens.
"Status siaga merah saat ini sudah ada dalam rencana operasi awal. Kita punya rencana berbeda untuk menyambut Asian Games di Palembang, dan operasi siaga merah itu kita harus mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki Satgas, baik darat maupun udara," jelasnya.
Untuk mengantisipasi meluasnya karhutla, pihaknya juga telah menyiapkan Satgas Karhutla sebanyak 600 personel atau 60 tim yang tersebar di beberapa wilayah. Setiap tim terdiri dari 10 orang yang merupakan gabungan dari TNI, Polri Manggala Agni dan tim lainnya.
Dansatgas mengakui, sejauh ini ada 53 wilayah yang rawan terjadinya Karhutla, 33 diantaranya arah angin mengarah ke Jakabaring. Artinya, 33 wilayah ini menjadi perhatian khusus mengingat di Jakabaring merupakan lokasi utama perhelatan Asian Games.
"Nantinya setiap tim ini menjaga dan mengamankan wilayahnya masing-masing sesuai fungsinya. Untuk yang mengarah ke Jakabaring ini sangat menjadi perhatian kita agar kebakaran cepat dipadamkan," tegasnya.
Dalam penanganan Karhutla ditemukan beberapa kendala di lapangan, seperti masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk meninggalkan budaya sonor atau membakar hutan untuk membuka lahan.
Menurutnya, hampir 90 persen Karhutla yang terjadi di Bumi Sriwijaya akibat oknum yang membakar hutan. Dia mengakui, masih minimnya kesadaran masyarakat lantaran belum memahami harga diri Sumsel. Karena, dalam perhelatan Asian Games yang dipertaruhkan yakni harga diri Sumsel.
Menurut Imam, untuk Satgas darat, pihaknya melakukan operasi pengintaian intensif, dengan tidur di hutan. Sementara untuk di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir, melakukan inten operasi Serbuan Teritorial yang dipimpin Dandim OKI.
"Untuk operasi Kamtibmas, disiagakan personel di lokasi itu, kalau-kalau dapat lahan terbakar, kita sambungkan kepemilik lahannya dan koordinasi dengan Polda Sumsel untuk meneliti penyebab kebakaran," jelasnya.
Selaku penanggung jawab terhadap kebakaran lahan di Sumsel, pihaknya tetap melakukan pendekatan ke masyarakat dan bekerjasama dengan semua pihak untuk mengantisipasi sejak dini kebakaran.
Pihaknya sudah menangkap orang dari perusahaan yang diduga melakukan pelanggaran lahan, dan sudah diserahkan kepihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Munculnya sejumlah titik hotspot di wilayah Sumsel, diupayakan untuk dilakukan pemadaman segera. Target kita, secepatnya memadamkan titik hotspot yang muncul, dengan operasi darat dan udara," pungkasnya