Senin, 08 Agu 2016 - 21:54:00 WIB - Viewer : 18504
Lomba rakit tradisional dan beranyutan menyusuri Sungai Lematang
AMPERA.CO, Lahat - Ribuan warga Lahat tumplak ke pinggiran sungai lematang minggu (7/8). Mereka bersiap menyaksikan lomba rakit tradisional dan beranyutan menyusuri Sungai Lematang yang merupakan sungai kebanggaan warga Lahat itu. Tahun ini, tradisi lomba rakit di Sungai Lematang ini sudah memasuki tahun ke-24.
Lomba tradisonal ini diikuti oleh 100 orang peserta lomba rakit dan 1.500 peserta lomba beranyutan pakai ban.
Peserta lomba rakit tradisional itu menyusuri Sungai Lematang sepanjang Lebih kurang 17 kilometer, sedangkan peserta beranyutan menggunakan ban menyusuri separuh dari rute peserta lomba rakit.
Bupati Lahat H Saifudin Aswari Riva’i yang melepas peserta lomba rakit, mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga tradisi ini. Tradisi berakit merupakan tradisi nenek moyang dalam bertransportasi dari satu desa ke desa lainnya.
“Bahkan dulu rakit merupakan alat transportasi untuk berdagang, membawa hasil bumi dari satu desa ke desa lainnya,” kata Wari, Panggilan akrab Bupati Lahat ini.
Wari pun mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan, termasuk kebersihan sungai. menurutnya, Sungai merupakan pusat kehidupan kalau sungai rusak maka rusak pula kehidupan.
“Mari kita jaga hutan yang merupakan sumber penyimpanan air. Jangan buang sampah sembarangan. Jangan buang air besar di sungai. Kita jaga sungai agar tradisi berakit ini tetap bertahan. Kalau sungai tak ada maka tak ada pula tradisi berakit,” kata Wari.
Antusiasme warga lahat menyaksikan lomba ini membuat pelataran tanjung mulak yang menjadi lokasi dimulainya lomba rakit tak cukup menampung ribuan warga yang datang dari desa-desa sekitar. Hal ini menyebabkan penonton memenuhi jembatan Tanjung Mulak yang tepat berada di atas lokasi pelepasan.
Jalur Lahat-Pagaralam sempat ditutup sekitar 15 menit dan terpaksa hanya dibuka satu jalur agar tidak terjadi antrian panjang. Apalagi di sisi kiri kalau dari Lahat merupakan jurang yang rawan longsor. Demikian pula kalau di sisi kanan kalau dari Pagaralam merupakan jurang yang juga rawan longsor ketika memasuki Desa Tanjung Mulak. Satu ciri khas jalan di Punggung Bukit Barisan Sumatra.
Pelepasan balon dan dilanjutkan dengan pelepasan peserta lomba rakit membuat suasana pun makin meriah. Start lomba di Desa Tanjung Mulak, Kecamatan Pulaupinang dan berakhir di bendungan kawasan Desa Selawi.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, Irene Siregar yang turut hadir dalam acara tersebut menyatakan, kegiatan ini sangat positif, baik itu bagi Lahat maupun bagi Sumatera Selatan, terutama di sektor pariwisata.
Lahat merupakan daerah yang sangat strategis, didukung dengan kekayaan alam sehingga mampu menarik wisatawan domestik, baik lokal maupun dari luar Kabupaten Lahat.
Hampir 85 persen wisatawan yang masuk di Sumatera Selatan ini sudah menikmati kawasan wisata di Lahat, sebab daerah ini memiliki aset wisata yang sangat tinggi, terbukti dengan adanya sejuta megalith dan ratusan arca yang tersebar di setiap daerah, juga kawasan wisata air terjun, keindahan Sungai Lematang dan lain-lainnya.
Dia berpesan ada 3 hal yang mendukung berhasilnya daerah menarik wisatawan, selain karena ada potensi wisata yang menjadi modal, juga mesti didukung dengan infrastuktur, regulasi kebudayaan, dan keterlibatan masyarakat.
Feri Y