Selasa, 19 Nov 2024 - 12:29:00 WIB - Viewer : 528

Meningkatkan Kompetensi Guru MGMP Matematika Banyuasin melalui Penyusunan LKPD

Berbasis Bukti pada Soal Pemecahan Masalah Kategori HOTS

Dra.Cecil Hiltrimartin, M.Si., Ph.D, Prof Dr.Yusuf Hartono, M.Sc, Weni Dwi Pratiwi, M.Sc, Dea Alvionita Azka, M.Sc

IST
Tim PPM bersama Guru Anggota MGMP Matematika SMA Kabupaten Banyuasin

Dalam era pendidikan yang semakin maju, guru dituntut untuk tidak hanya mengajar, tetapi juga mampu mengembangkan perangkat pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan abad ke-21. Salah satu upaya konkret yang dapat dilakukan adalah melalui penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis bukti, khususnya dalam konteks soal pemecahan masalah kategori Higher Order Thinking Skills (HOTS). 

Sebagai wujud pelaksanaan salah satu kegiatan tri dharma perguruan tinggi, dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sriwijaya menggelar kegiatan pendampingan pembuatan LKPD berbasis bukti untuk soal-soal pemecahan masalah kategori HOTS bagi guru-guru MGMP Matematika di Kabupaten Banyuasin.

Guru-guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika di Kabupaten Banyuasin memiliki peluang besar untuk memanfaatkan metode ini sebagai cara meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan mengintegrasikan soal-soal HOTS, peserta didik tidak hanya ditantang untuk memahami konsep, tetapi juga mengembangkan kemampuan analisis, evaluasi, dan kreasi. 

Lokasi Strategis untuk Meningkatkan Kapasitas Guru

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka penyusunan LKPD berbasis bukti ini diselenggarakan di SMAN Plus 2 Banyuasin III. Sebagai salah satu sekolah unggulan di wilayah ini, SMAN Plus 2 Banyuasin III tidak hanya menjadi tempat berlangsungnya kegiatan, tetapi juga berperan sebagai pusat kolaborasi para guru MGMP Matematika. 

Terletak di lokasi strategis dengan fasilitas yang memadai, SMAN Plus 2 Banyuasin III memberikan dukungan penuh terhadap keberlangsungan program ini. Suasana sekolah yang kondusif dan modern menjadi faktor penting dalam menciptakan lingkungan diskusi yang produktif. Kehadiran para guru dari berbagai sekolah di Kabupaten Banyuasin di lokasi ini juga mencerminkan semangat bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah. 

Mengapa LKPD Berbasis Bukti Penting? 

LKPD berbasis bukti memberikan landasan yang lebih kuat dalam pembelajaran. Dalam penyusunannya, guru dituntut menggunakan data empiris atau fakta konkret yang relevan dengan topik pembelajaran. Hal ini memastikan bahwa LKPD tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga menjadi sarana penguatan pemahaman konseptual dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah nyata. 

Sebagai contoh, dalam materi peluang, guru dapat menyusun soal pemecahan masalah yang didasarkan pada data statistik kehidupan sehari-hari, seperti analisis data cuaca atau probabilitas kecelakaan lalu lintas. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan siswa dapat melihat relevansi antara matematika dan dunia nyata. 

Tantangan dan Solusi

Namun, penyusunan LKPD berbasis bukti pada soal HOTS bukan tanpa tantangan. Banyak guru yang masih terbatas dalam hal kemampuan menyusun soal HOTS yang efektif atau kurang memiliki akses terhadap referensi pendukung. Untuk mengatasi hal ini, MGMP Matematika di Banyuasin perlu mengadakan pelatihan intensif yang melibatkan ahli pendidikan atau fasilitator yang kompeten. 

Selain itu, kolaborasi antarguru juga menjadi kunci keberhasilan. Guru dapat saling berbagi pengalaman dan bertukar ide dalam menyusun LKPD yang berbasis bukti. Dengan adanya diskusi aktif, kualitas LKPD yang dihasilkan akan semakin baik, sekaligus memperkuat solidaritas dalam komunitas MGMP. 

Harapan ke Depan

Penerapan LKPD berbasis bukti pada soal pemecahan masalah HOTS dapat menjadi katalisator peningkatan kualitas pendidikan di Banyuasin. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, yakni mencetak generasi yang kompeten, kreatif, dan siap menghadapi tantangan global. 

Dengan lokasi kegiatan yang strategis di SMAN Plus 2 Banyuasin III, diharapkan program ini menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengadakan pelatihan serupa. Guru-guru MGMP Matematika di Kabupaten Banyuasin diharapkan terus mengembangkan diri dan berinovasi, sehingga pembelajaran matematika menjadi lebih menarik, menantang, dan bermakna bagi siswa. Dengan kerja keras dan kolaborasi yang solid, visi untuk menciptakan pendidikan berkualitas tinggi bukanlah sekadar mimpi, melainkan suatu keniscayaan yang dapat diwujudkan bersama. 

*) Penulis adalah Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sriwijaya