Senin, 26 Sep 2022 - 14:09:00 WIB - Viewer : 11208

Optimalisasi Penggunaan Google Form dalam Proses Pembelajaran

Oleh : Didi Jaya Santri, Yenny Anwar, Ermayanti dan Safira Permata Dewi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimasa yang akan datang diproyeksikan tumbuh semakin pesat dan mendesak agar manusia-manusia mempu beradaptasi dengan cepat. Tak perlu menunggu lama, pada tahun 2020 sampai dengan awal tahun 2022 kita dituntut untuk lebih responsif terhadap perubahan kehidupan akibat Pandemi Covid-19. Kejadian ini memaksa kita untuk melakukan pembatasan sosial hingga kita perlu untuk mempelajari dengan cepat bagaimana cara efektif agar tetap dapat bersosialisasi tanpa harus bertatap muka sebagaimana yang biasa dilakukan pada masa sebelum pandemi terjadi. Oleh karena itu, pemanfaatan berbagai macam aplikasi konferensi dan media sosial berkembang lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ditengah berbagai macam keterbatasan tersebut. Tidak hanya berimbas pada kehidupan pekerjaan, sosial, dan bermasyarakat, perubahan yang sangat signifikan ini juga berefek pada bidang pendidikan. Penggunaan aplikasi konferensi dan memaksimalkan penggunaan media sosial dalam pembelajaran merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengusahakan proses pembelajaran tetap berlangsung sebagaimana mestinya di masa pandemi walaupun tidak dapat menggantikan sepenuhnya proses pembelajaran yang dilaksanakan secara tatap muka.

Setelah sekian lama proses pembelajaran jarak jauh diberlakukan, banyak hal positif yang dapat terus dipertahankan karena telah dirasakan memberikan kemudahan untuk mendukung proses pembelajaran dikelas. Salah satunya yaitu pemanfaatan aplikasi untuk pelaksanaan kegiatan evaluasi pembelajaran. Banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian, antara lain Google Form, Quizizz, atau evaluasi berbasis learning managemen system (LMS). Diantara berbagai macam aplikasi tersebut, Google Form merupakan aplikasi yang sering digunakan oleh guru dalam melaksanakan evaluasi di kelas yaitu hanya dengan menyebarkan tautan soal melalui media sosial. Google Form sangat mudah digunakan oleh guru dan siswa dengan hanya bermodalkan akun Google yang saat ini hampir semua orang memilikinya. Selain itu, Google Form memungkinkan pemberian stimulus yang lebih kompleks dibandingkan dengan aplikasi lainnya. Stimulus yang dapat diberikan antara lain berupa gambar dan video ataupun soal dalam bentuk wacana panjang. Fasilitas yang dimiliki oleh Google Form ini memungkinkan guru melatihkan siswa untuk menyelesaikan soal berpikir kritis (critical thinking), berpikir tingkat tingi (Higher Order Thinking), berpikir kreatif (creative thinking) dan soal-soal serupa. Penambahan stimulus ini dapat dilakukan tanpa perlu melakukan upgrade berbayar pada aplikasi ini seperti pada Quizizz. Sedangkan pelaksanaan evaluasi berbasis LMS lebih rumit untuk diimplementasikan karena guru dan siswa dituntut memiliki keterampilan yang baik dalam menggunakan aplikasi ini.

Walaupun memiliki banyak keunggulan dibandingkan aplikasi lainnya, Google Form tetap memiliki kelemahan, yaitu pembatasan waktu perngerjaan soal tidak dapat dilakukan pada aplikasi Google Form yang biasa. Pembatasan waktu pengerjaan soal dapat dilakukan dengan menginstall aplikasi tambahan dalam aplikasi Google Form tersebut. Aplikasi tambahan untuk pembatasan waktu pengerjaan yang dapat diinstall, yaitu aplikasi Extended Form. Aplikasi Extended Form yang diinstall pada Google Form. Setelah aplikasi Extended Form diinstall, pada aplikasi Google Form yang akan dikerjaakan siswa akan dilengkapi dengan penghitung waktu mundur sesuai dengan waktu yang telah diatur oleh guru sebelum tautan disebarkan. Penggunaan Extended Form ini dapat mengoptimalkan penggunaan Google Form dan mempermudah guru dalam melaksanakan proses pelaksanaan evaluasi pembelajaran di kelas.

Peningkatan kompentensi guru untuk meninngkatkan kualitas pembelajaran harus terus dilaksanakan. Peningkatan kompetensi ini tidak hanya berfokus dalam pelaksaan pembelajaran inti akan tetapi berkaitan dengan proses pembelajaran secara menyeluruh, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran termasuk didalamnya pemberian keterampilan guru dalam menggunakan aplikasi yang mendukung evaluasi pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada guru.

Pelatihan berkaiatan dengan optimalisasi penggunaan Google Form dalam proses evaluasi pembelajaran dengan mengintegrasikan Extended Form telah dilakukan oleh dosen dari Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FKIP Unsri pada guru-guru IPA di Kota Pagaralam. Hasil obserbvasi yang telah dilakukan dari kegiatan ini diketahui bahwa guru IPA di Kota Pagaralam masih sangat asing dengan Google Form untuk melaksanakan evaluasi pembelajaran. Guru memang sering mengisi angket dari Google Form, akan tetapi guru belum pernah menggunakan aplikasi sebagai administrator.

Hasil evaluasi kegiatan yang dijaring dengan menggunakan angket menunjukkan bahwa topik yang disajikan mengenai optimalisasi Google Form dengan mengintegrasikannya dengan aplikasi Extended Form dapat membantu, mempermudah dan memiliki manfaat yang banyak terhadap proses evaluasi pembelajaran dikelas. Statistik menunjukkan bahwa 66,67% peserta sangat setuju langkah-langkah penggunaan aplikasi ini dapat diimplementasikan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran di kelas dan juga tetap bermanfaat walaupun pembelajaran jarak jauh tidak lagi diberlakukan. Selain itu, hasil angket evaluasi menunjukkan 58,33% peserta sangat setuju dan 41,67% peserta setuju Google Form dapat memudahkan kegiatan evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Berbagai teknologi yang berkembang mempermudah berbagai macam tugas yang dilakukan sehari-hari, termasuk salah satu tugas guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan Google Form. Agar dapat berkembang dengan baik, seorang guru wajib meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta lulusan. Peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah dan LPTK saja, melainkan semua unsur-unsur yang berkaiatan dunia pendidikan. Perhatian yang lebih pada peningkatan kompetensi dan profesionalisme menjadi kewajiban bagi semua pihak untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara utuh dan menyeluruh.

* Penulis adalah Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Sriwijaya