Selasa, 28 Apr 2020 - 21:26:00 WIB - Viewer : 3736

Pengamat : Pemerintah Harus Segera Rangkul Penemu Vaksin Covid-19 dan Ahli

Tim / Ed : Fery

AMPERA.CO, Palembang - Angka positif, Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Sumsel terus bertambah, saat ini total pasien mencapai 143 orang.

Atas dasar itu, Pemerintah didesak segera merangkul penemu vaksin Covid-19 dan para ahli yang ada di daerah.

"Pemerintah itu sebagai pasilitator dan kolabolator. Hasil temuan terkait vaksin Covid-19 harus segera diuji dengan cepat. Tapi tetap ikuti prosedur. Di daerah ini banyak ahli bidang kesehatan, rangkul mereka, libatkan mereka dalam hal uji lab, klinis dan lainnya sesuai aturan. Apabila temuan itu sudah melalui uji, segeralah produksi sebanyak-banyaknya," kata Pengamat Sosial Sumsel, Bagindo Togar ButarButar, Selasa (28/4/2020).

Saat ini, kata Bagindo, berbagai varian vaksin Covid-19, belum sepenuhnya teruji klinis dan disertifikasi oleh lembaga medis yang berkompeten. Tapi, karena desakan kebutuhan kesehatan publik yang begitu besar. Maka, untuk memenuhi permintaan publik tersebut, segeralah memproduksinya dengan volume atau jumlah yang banyak.

"Walaupun, tingkat ekuitas maupun efektifitas vaksin itu baru sekitar 70 persen, paling tidak mampu meningkatkan jumlah pasien sembuh," katanya.

Saat ditanya, apakah Pemerintah harus membeli vaksin tersebut dalam kuota yang besar?, secara bijak serta yang paling berhak menentukannya, adalah para ahli medis profesional.

"Serahkanlah pada ahlinya. Apakah harus membeli vaksin dalam jumlah besar atau tidak. Sebenarnya di Sumsel ini punya ahli kesehatan yang banyak, tapi tidak dilibatkan secara masif dalam penanganan Covid-19. Ini membuat kita miris, bayangkan sudah 40 tahun lebih Fakultas Kedokteran (FK) Unsri berdiri, tapi tidak ada rumah sakit pendidikan yang dinaungi oleh mereka. Padahal daerah lain, sudah lama berdiri rumah sakit pendidikan," ujarnya.

Diketahui, salah satu upaya untuk menghentikan penyebaran Covid-19 di Sumsel, telah ditemukan vaksin oleh, Prof Dr Ir H Faisal Rizal, M. Kes dan tim, berbentuk gula bubuk. Dimana, antivirus tersebut dapat menjadi pemecah protein kemudian menjadi asam amino.

Antivirus yang menggunakan produk gula dengan menggunakan light technology tersebut sudah pernah diuji coba dan terbukti keberhasilannya.

Baru-baru ini, Faisal juga sudah melakukan uji coba dengan memberikan vaksin tersebut kepada pasien yang telah dinyatakan positif virus corona.

"Tingkat keberhasilannya sudah ada. Datanya kita dapat dari beberapa rumah sakit di luar Sumsel. Ada beberapa pasien yang sembuh. Proses penyembuhannya biasanya tidak lebih dari 5 hari," pungkasnya.

    Simak Berita lainnya seputar topik artikel ini :