Kamis, 10 Sep 2020 - 13:29:00 WIB - Viewer : 2680

Pergerakan masyarakat yang sangat terbatas bisa menimbulkan Resesi

Redaksi AMPERA.CO

ilustrasi resesi (detik.com)

AMPERA.CO, Palembang - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Selatan, Hari Widodo mengatakan dampak pergerakan masyarakat yang sangat terbatas bisa menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian termasuk resesi.

Hal ini disampaikan oleh pimpinan wilayah BI tersebut pada webinar yang diselenggarakan Alumni Program Studi Manajemen Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) dengan tema "Mampukah Kita Menghindari Resesi" Rabu (9/9/2020)

Menurut Hari, Pandemi Covid-19 memengaruhi penurunan Product Domestic Bruto (PDB) secara global. Hal ini terlihat dari penurunan Beberapa indikator global seperti volume perdagangan dunia dan kinerja manufaktur global. Peningkatan kasus Covid-19 yang terus terjadi menyebabkan resiko munculnya second wave masih memberikan ketidakpastian.

"Bahkan, Beberapa negara juga sudah jatuh ke jurang resesi. Inggris menjadi negara kesepuluh dunia yang mengalami resesi. Bagaimana dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia di Triwulan II 2020?" ujar hari untuk memantik peserta webinar.

Untuk konteks di Sumsel, lanjutnya, perekonomian Sumsel di Triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 1.37 % (yoy) ; - 2,30 (ytd) turun dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi masih ditopang oleh membaiknya kinerja sektor pertanian dan kehutanan yang masih tumbuh teratas.

"Dari sisi pengeluaran, semua kelompok mengalami kontraksi,"katanya.

Mengenai kecepatan pemulihan (recovery) ekonomi, jelasnya, dipengaruhi perkembangan Covid-19, mobilitas ekonomi, besaran dan kecepatan stimulus kebijakan serta kondisi keuangan dan korporasi suatu negara.

Bank Indonesia juga merespon kebijakan seperti penurunan suku bunga, stabilisasi nilai tukar rupiah, pasar uang dan valuta asing, pelonggaran likuiditas, penyesuaian makroprudensial agar perekonomian terus bergerak dan BI melakukan sistem pembayaran dengan digitalisasi.

"Beberapa dilakukan agar membantu masyarakat dan mempermudah bertransaksi di BI,"katanya.

Namun, beberapa kebijakan yang dibuat tentunya harus diiringi dengan kesadaran masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup baru di era kenormalan baru dengan menerapkan Protokol Kesehatan pencegahan Covid-19 dalam kehidupan sehari hari.

"Peran kesadaran masyarakat sangat penting bahkan untuk meningkatkan kembali perkembangan ekonomi,"katanya.

Ia menambahkan, saat ini sejalan dengan prospek ekonomi global, perekonomian Sumsel menunjukkan perbaikan dengan mulai membaiknya komponen pengeluaran yang terlihat dari aktivitas masyarakat, rencana investasi dan ekspor luar negeri.

"Kita harap agar kita keluar dan tidak masuk kedalam zona resesi, BI mendorong kinerja dan menjaga momentum perbaikan ekonomi sumsel, perlu disusun kebijakan yang berfokus pada pembukaan sektor ekonomi produktif, peningkatan konsumsi, dan mendorong investasi," pungkas Hari.

    Simak Berita lainnya seputar topik artikel ini :

  • ekonomi
  • sumsel