Sabtu, 20 Jun 2015 - 22:45:00 WIB - Viewer : 18540

Peristiwa Penting pada 1 Ramadhan

penulis : anto /

ilustrasi by islampos.com

AMPERA.CO - Tahukah kamu bahwa bulan Ramadhan mempunyai banyak fakta sejarah penting bagi kaum muslimin di seluruh dunia? Untuk meningkatkan wawasan dan keimanan kita semua, berikut kami kutipkan fakta-fakta penting yang berkaitan dengan Ramadhan yang dirangkum dari buku “Peristiwa-Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan” karya Dr Abdurrahman al Baghdady, yang akan kami rangkum dalam beberapa artikel. 

Perisitiwa Penting pada 1 Ramadhan :

a. Puasa Ramadhan Perdana

Sejarah mencatat bahwa Ramadhan pertama bagi kaum muslimin terjadi pada Ahad, 1 Ramadhan 2 Hijriyah atau bertepatan dengan 26 Februari 624 M. Diawali oleh pengumuman kewajiban shaum Ramadhan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw pada Senin, 1 Sya’ban 2 H. Sejak tahun ke-2 Hijriyah juga telah dimulai perintah untuk menunaikan zakat fitrah dan pertama kalinya pelaksanaan Shalat ‘Id. (Ibn Jarir: Jami’ul Bayan, vol. 3, hlm. 312-314)

b. Turunnya Shuhuf Ibrahim as

Shuhuf Ibrahim diturunkan pada tanggal 1 Ramadhan, sebagaimana hadits Rasulullah saw: “Shuhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama Ramadhan. Taurat diturunkan pada hari keenam Ramadhan. Injil diturunkan pada hari ketiga belas Ramadhan. Zabur diturunkan pada hari kedelapan belas Ramadhan. Sedangkan Al-Quran diturunkan (di malam hari) kedua puluh empat Ramadhan, yakni malam dua puluh lima Ramadhan.” (HR. Thabrani: Mu’jam Al-Kabir)

Shuhuf Ibrahim ini telah musnah tanpa menyisakan bekas apa pun, kecuali sebagian kecil yang disebutkan di dalam Al-Quran (Surat Al-A’la: 16-19 dan Surat An-Najm: 36-41). Ada yang berpendapat jumlah Shuhuf tersebut dua puluh lembar dan tiga puluh lembar. (Abu Nu’aim Al-Ashbahani: Hilyah Al-Auliya’, no. 33)

c. Masjid Nabawi Terbakar

Terjadi pada 1 Ramadhan 654 Hijriyah setelah shalat Tarawih. Pemicunya adalah kasur milik Abu Bakar Al-Maraghi, salah seorang staf masjid, yang terbakar karena kejatuhan sumbu api yang menyala. Akibatnya api segera menjalar ke seluruh bagian masjid dan menghanguskan atap, merobohkan tiang, serta melelehkan timah.

Juga membakar sebagian isi kamar yang di dalamnya terdapat makam Nabi saw, Abu Bakar ra, dan Umar ra. Beruntung, peristiwa tersebut terjadi sebelum orang-orang yang berada di masjid terlelap.

Perbaikan masjid pasca-terbakar diawali oleh Khalifah Al-Mu’tashim Billah dari Baghdad (Abbasiyah), yang dimulai tahun 755 H. Pada sekitar 879 Hijriyah, Ketika ibukota Abbasiyah dikuasai Tartar, renovasi masjid dilanjutkan berturut-turut oleh Al-Manshur Nuruddin ‘Ali bin Al-Mu’iz Ibik Ash-Shalihi (Penguasa Mesir), Muzhaffar Syamsuddin Yusuf bin Al-Manshur (Penguasa Yaman), Azh-Zhahir Beibras (Penguasa Mesir), Azh-Zhahir Jamqamiq (Penguasa Mesir), dan Sulthan Qayit Bei/Qaitbay (Penguasa Mesir).

Proyek pembangunan kembali Masjid Nabawi tersebut selesai pada akhir abad kesembilan Hijriyah. (Ibn Imad: Syadzarat Adz-Dzahab, 3/263)

d. Rasulullah saw Menikah dengan Zainab binti Khuzaimah

Pada 1 Ramadhan 3 Hijriyah Rasulullah saw melangsungkan pernikahan dengan Zainab binti Khuzaimah yang berasal dari Bani Hilal. Karena begitu pedulinya kepada orang-orang miskin Zainab binti Khuzaimah mendapat sebutan Ummul Masakin. (Ibn Hibban: Ats-Tsiqaat, 1/220)

Sebelum menikah dengan Rasulullah saw, Zainab adalah istri Ath-Thufail bin Al-Harits yang kemudian bercerai. Menikah lagi dengan Ubaidah bin Al-Harits, namun Ubaidah syahid pada Perang Badar. (Ath-Thabaqaat Al-Kubra: 8/115)
Mahar Nabi saw kepada Zainab binti Khuzaimah sebesar 12 auqiyah (1 auqiyah = 40 dirham, 1 nasy = 20 dirham = 59,5 gram. Jadi 40 dirham = 119 gram perak x 12 nilai mahar = 1428 gram perak). Jika dikonversikan pada harga logam mulia perak batangan (silver bar) produksi PT. Aneka Tambang (Persero) yang beratnya 250 gram harganya adalah Rp 2.800.000,- (update 1 Juni 2015, asgar.or.id) berarti 1 gram senilai Rp 11.200, maka jumlah mahar Rasulullah saw kepada Zainab binti Khuzaimah setara dengan 1428 x Rp 11.200 = Rp 15.993.600.

Usia pernikahan Rasulullah saw dengan Zainab binti Khuzaimah adalah delapan bulan, sebab Zainab meninggal dunia pada akhir Rabi’ul Akhir 4 Hijriyah dalam usia 30 tahun dan dimakamkan di Baqi.

e. Shalat Istisqa Rasulullah saw Saat Madinah Kekeringan

Dilaksanakan pada 1 Ramadhan 6 H. Saat itu Madinah kekeringan yang sangat parah. Lalu Rasulullah saw mendirikan Shalat Istisqa (minta hujan) bersama para sahabat. Rasulullah saw shalat dua rakaat dan mengeraskan bacaannya, kemudian menghadap kiblat seraya mengubah posisi selendangnya. (Ibn Hibban: Ats-Tsiqaat 1/286 dan Ahmad bin Hanbal: Masail)

f. Mesir Ditaklukkan Islam

Negeri Piramid pertama kali ditaklukkan dalam naungan Islam pada 1 Ramadhan 20 Hijriyah, bertepatan dengan 13 Agustus 641 M. Atas perintah Amirul Mu’minin Umar bin Khaththab ra pasukan Islam di bawah komando Panglima Besar ‘Amr bin ‘Ash ra berhasil mengislamkan penduduk pagan Mesir.

g. Awal Penaklukan Spanyol

Pasukan kaum muslimin di bawah komando Tharif bin Malik Al-Barbari mendarat untuk pertama kalinya di pantai selatan Spanyol pada 1 Ramadhan 91 Hijriyah bertepatan dengan tahun 710 M. Pengiriman pasukan itu terjadi setelah Musa bin Nushair meminta izin kepada Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik. Pasukan yang dikirimnya itu terdiri dari 100 penunggang kuda dan 400 pejalan kaki dengan menggunakan empat buah kapal.

Pantai di Andalusia (Spanyol) yang disinggahi pasukan Tharif tersebut sekarang dikenal sebagai bagian dari Pulau Tharif. Setelah berhasil menaklukkan daerah pesisir Andalusia dan mendapatkan banyak ghanimah (harta rampasan perang), pasukan Tharif kembali ke pusat ibukota Umayyah.

Dengan target penaklukan sepenuhnya wilayah Andalusia, Musa bin Nushair kemudian mengirimkan kembali pasukan penakluk. Kali ini yang diamanahi memimpin pasukan adalah Thariq bin Ziyad, dengan 7.000 kaum muslimin yang mayoritasnya berasal dari Barbar.

Kemenangan pasukan Thariq bin Ziyad dipicu salah satunya oleh mimpi Thariq bertemu dan mendapat mandat dari Rasulullah saw untuk menyelesaikan penyebaran risalah Islam di tanah Spanyol. Maka ketika kapa-kapal Islam berlabuh di sebuah gunung yang akhirnya diberi nama Jabal Thariq (Gibraltar), Raja Spanyol Roderic merasa terancam.

Ia kemudian menyiapkan kurang lebih 100.000 tentara salib untuk menghadang pasukan Islam. Musa bin Nushair kemudian mengirim tambahan pasukan Islam sebanyak 5.000 prajurit sehingga jumlahnya menjadi 12.000 tentara. Perbandingannya tetap tidak imbang, 12.000:100.000 atau 1:8.

Di sungai Guadalete kedua pasukan tersebut bertemu dan memakan waktu hingga delapan hari pertempuran. Pun, sama seperti kejadian awal penaklukan yang dilakukan pasukan Tharif, pasukan Thariq bertempur di bulan Ramadhan, tepatnya di tahun 92 H. Pertempuran berhasil dimenangkan kaum muslimin atas izin Allah SWT.

Setelah Andalusia berhasil ditaklukkan, Sidonia, Carmona, Sevilla, dan Ecija, hingga Toledo, berturut-turut berhasil ditaklukkan pula. Sehingga risalah Islam bisa diterima oleh masyarakat Spanyol. Jikalau tidak ada surat dari Musa bin Nushair untuk menghentikan ekspansi, mungkin Thariq bin Ziyad tidak akan pernah berhenti menaklukkan satu-persatu wilayah Spanyol.

Sebab episode berikutnya dimulai ketika Musa bin Nushair membawa serta 18.000 prajurit Islam untuk menaklukkan kota-kota yang belum ditaklukkan Thariq bin Ziyad.

editor : Feri Yuliansyah

sharia.co.id