Sabtu, 22 Apr 2017 - 13:25:00 WIB - Viewer : 11936

Sesumbar Potong telinga, Ruhut Sitompul Versus Lulung

Oleh : Feri Yuliansyah, ST, MT

AMPERA.CO - Meme potong telinga menjadi trend beberapa hari ini, sebagai akibat sesumbar omongan saat pertarungan pilkada DKI Jakarta kemarin. 

Memang, suasana perpolitikan Indonesia era mutakhir ini sering dipenuhi omongan yang sesumbar oleh para politisi, mulai dari aksi bunuh diri meloncat dari puncak Tugu Monas, potong alat kelamin hingga payudara, jalan mundur, menggantung diri, hingga potong telinga makin kerap dilakukan.

Soal janji iris atau potong telinga menjadi trend dalam minggu ini dan menjadi yang paling mengasyikan untuk dibahas, setelah pasangan ahok-djarot mengalami kekalahan versi quick count dalam kontestasi pilkada DKI Jakarta. Ruhut Sitompul menjadi korbannya.

Ruhut Sitompul sesumbar di akhir Januari 2017 lalu, siap potong kuping kalau Ahok tidak menang di Pilkada 2017. 

Saat itu, Ruhut diminta menanggapi hasil survei CSIS. Kebetulan, survei menempatkan Ahok sosok pemimpin Jakarta “tanpa tanding” karena memiliki popularitas paling tinggi (94 persen) dan tingkat elektabilitas tinggi (43,25 %), dibandingkan tokoh lain yang dinilai layak untuk maju dalam pencalonan gubernur Jakarta.

Tapi kenyataan berkata lain. Ahok yang didukung Ruhut kalah telak dalam Pilkada DKI Jakarta. Maka setelah itu tentu saja di medsos berhamburan tuntutan agar `Ruhut potong telinga` untuk melunasi janjinya. Salah satunya datang dari seteru abadinya, Hotman Paris Hutapea. 

"Apakah sekarang tiba waktunya untuk perlehatan potong dua kuping? Kapan dan di mana?" kata Hotman.
"Apakah acara potong kuping perlu dibuat upacara Tor-Tor adat Batak dengan acara Gondang Batak Bertalu-talu. Hotman Paris bersedia menjadi Raja Parhata (pemimpin adat)," ujarnya lagi.

Sesumbar akan potong telinga yang lain adalah datang dari anggota DPRD DKI Jakarta yang juga tokoh PPP dari Kampung Tenabang, Haji Abraham Lunggana alias haji Lulung.

Dia berjanji untuk potong telinga dalam dua hal. Pertama, ketika membalas manuver Ahok yang sesumbar akan maju melalui jalur independen dalam Pilkada Gubernur DKI Jakarta. Lulung menjawabnya dengan pertaruhan sesumbar dengan potong telinga jika Ahok akan maju melalui jalur independen, karena menurut analisanya, Ahok hanya omong besar saja maju melalui jalur independen.

Janji potong telinga yang kedua dari Lulung adalah ketika menyebut Ahok tidak bakal akan menang dalam Pilkada DKI yang berlangsung beberapa hari yang lalu.'Iris kuping saya kalau Ahok Menang,' kata Lulung waktu itu.

Lalu apa hasilnya? Ternyata terbukti dikemudian hari, apa yang dikatakan Lulung adalah benar. Ahok maju melalui dukungan partai dan kalah dalam Pilkada.

Di sini, harus diakui, Naluri dan insting politik Lulung lebih hebat dari Ruhut Sitompul. Dan kini menjadi pantas, ketika sesuai pilkada DKI Jakarta ini, banyak kader PPP yang mengelukan dia menjabat sebagai Ketua Umum PPP.

    Simak Berita lainnya seputar topik artikel ini :

  • politik