Minggu, 15 Sep 2024 - 16:22:00 WIB - Viewer : 748
Teknologi AI di Tangan Guru sebagai Alat untuk Mendukung HOTS Siswa
Pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi semakin menjadi kebutuhan mendesak dalam pendidikan era modern. Di tengah arus perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat, keterampilan seperti analisis kritis, pemecahan masalah, kreativitas, dan evaluasi menjadi kunci untuk menghasilkan individu yang mampu menghadapi tantangan global.
HOTS memungkinkan siswa untuk tidak hanya menerima dan menghafal informasi, tetapi juga untuk mengeksplorasi ide, memformulasikan hipotesis, menganalisis situasi kompleks, dan menemukan solusi yang inovatif. Hal ini sejalan dengan kebutuhan dunia kerja yang semakin mengutamakan keterampilan berpikir kritis dan kreatif daripada sekadar kemampuan mengingat fakta. Oleh karena itu, penerapan pembelajaran berbasis HOTS di sekolah-sekolah sangat penting guna mempersiapkan generasi yang tanggap terhadap perubahan dan mampu beradaptasi dengan tantangan baru.
Di sisi lain, kemajuan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI) memberikan peluang besar dalam mengoptimalkan pembelajaran berbasis HOTS. AI dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih personal, adaptif, dan interaktif. Melalui analisis data yang mendalam, AI dapat membantu guru dalam memahami kebutuhan individu siswa, memberikan umpan balik yang spesifik, dan merancang tugas-tugas yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
Penggunaan AI juga dapat mengurangi beban administratif bagi guru, sehingga mereka dapat lebih fokus pada pengembangan strategi pengajaran yang menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. AI bahkan mampu mengembangkan simulasi atau skenario yang kompleks, di mana siswa dapat mengaplikasikan HOTS mereka dalam konteks nyata yang sulit disimulasikan di dalam kelas tradisional. Misalnya, siswa dapat berlatih menyelesaikan masalah dalam skenario dunia nyata melalui simulasi berbasis AI, yang memungkinkan mereka mengeksplorasi berbagai solusi dan menghadapi konsekuensi dari keputusan yang diambil.
Namun, penting untuk diingat bahwa AI digunakan hanya sebatas alat bantu dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Guru selalu memiliki peran penting dalam pembelajaran yang tidak dapat digantikan oleh AI. Guru memiliki kemampuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai etika, emosi, dan konteks sosial, yang tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh teknologi.
Secara keseluruhan, pembelajaran berbasis HOTS dan penggunaan AI dalam pendidikan saling melengkapi. Keduanya dapat mendorong siswa untuk menjadi pemikir yang kritis, kreatif, dan inovatif, yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan keterampilan yang relevan. Dengan integrasi yang tepat, AI tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga katalis untuk pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna.
Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah menengah pertama (SMP) Islam Terpadu Raudhatul Ulum Sakatiga, tim pengabdian kepada masyarakat (PkM) Universitas Sriwijaya menyelenggarakan kegiatan dengan tajuk “Membangkitkan Potensi Berpikir Kritis Menuju Kreativitas dengan Soal HOTS dan Inovasi Pembelajaran AI”. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa, guru dan tenaga pendidik melalui penggunaan soal-soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) serta penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan PkM ini didanai penuh oleh kemendikbud melalui Hibah PkM Bima skema pemberdayaan berbasis kemitraan tahun 2024.
Ketua tim kegiatan PkM ini, Ibu Meryansumayeka, menyampaikan, “Kami sangat antusias dengan pelaksanaan kegiatan ini. Pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik, dan kami berharap melalui kegiatan ini, kami dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pelaksanaan pendidikan di SMP IT Raudhatul Ulum Sakatiga ini.”
Kepala sekolah SMP IT Raudhatul Ulum Sakatiga memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini. Bapak Kiagus Abdul Gamal, M.Pd. mengungkapkan, “Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, semoga menjadi syafaatul akbar di akhirat dengan membagikan ilmunya kepada guru-guru, tentunya kami semuanya di SMP IT Raudhatul Ulum ini sangat membutuhkan ilmu-ilmu tersebut”, beliau juga menambahkan “kami berharap anak didik kita dapat lebih terampil dalam memecahkan masalah dan berpikir kreatif. Penggunaan teknologi AI dalam pembelajaran juga akan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di era digital dan menunjang proses pembelajaran.”
Kegiatan pengabdian ini melibatkan peserta yang terdiri dari guru dan tenaga pendidik yang bekerja sama dengan pihak sekolah. Tim PkM menyampaikan materi pelatihan diawali oleh Zuli Nuraeni, M.Pd. yang memberikan materi terkait pembelajaran berbasis HOTS, kemudian materi tentang penggunaan AI dalam pembelajaran oleh Dr. Erna Retna Saitri, M.Pd. dan terakhir materi tentang mendesain pembelajaran dan mengembangkan soal HOTS berbantuan AI yang disampaikan oleh Dr. Meryansumayeka. M.Sc.
Dalam kegiatan ini, para guru dan tenaga pendidik diajak untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas yang dirancang untuk merangsang kemampuan analitis, evaluatif, dan kreatif mereka. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan berbagai pelatihan bagi para guru untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam merancang dan mengimplementasikan soal-soal HOTS serta memanfaatkan teknologi AI dalam pembelajaran. Dalam sesi workshop, guru diajak untuk praktek mendesain pembelajaran berbantuan AI dan berbasis HOTS dan praktek mengembangkan soal HOTS.
Kegiatan lanjutan dilakukan berupa implementasi pembelajaran berbasis HOTS dan berbantuan AI di kelas. Dalam proses implementasi ini, mahasiswa yang terlibat di dalam PkM melakukan magang kependidikan di SMP IT Raudhatul Ulum selama bulan Agustus hingga September 2024. Mahasiswa berperan sebagai asisten teknis yang juga belajar secara langsung dari guru model yang mengimplementasikan pembelajaran berbasis HOTS dan penggunaan AI dalam pembelajaran.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para guru dan tenaga pendidik yang berharap siswa mereka dapat memperoleh pendidikan berkualitas dan relevan dengan perkembangan teknologi.
Dengan terselenggaranya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, guru – guru SMP IT Raudhatul Ulum Sakatiga berharap dapat menerapkan pembelajaran berbasis HOTS dan teknologi AI, serta menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk mengikuti jejak yang sama demi tercapainya pendidikan yang lebih baik di Indonesia.
Artikel ini merupakan luaran dari Pengabdian Kepada Masyarakat yang didanai oleh Hibah PkM Bima Kemdikbud skema pemberdayaan berbasis kemitraan Tahun 2024.
*) Penulis adalah Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sriwijaya