Jumat, 15 Mei 2015 - 00:12:27 WIB - Viewer : 8572

Ulama Singapura minta Nahdlatul Ulama Berdiri disana

Nahdlatul Ulama

AMPERA.CO – Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) akan segera berdiri di negeri Singapura. Demikian laporan yang ditulis dalam web resmi www.nu.or.id. Kehadiran organisasi NU di sejumlah negara kembali diinisiasi oleh ulama lokal setempat.

Setelah ulama Aljazair mendirikan Nahdlatul Ulama Al-Jazair pada 2014 lalu, kemudian disusul oleh ulama Sudan dan Mesir, kini tokoh Islam Singapura berharap organisasi NU bisa didirikan di negeri Singa itu.

Rencana pendirian NU Singapura itu disampaikan Pengurus Singapore Islamic Scholars and Religious Teachers Association atau Persatuan Guru Agama dan Ulama Singapura (Pergas), Ust. Firdaus Masruhen, di sela kunjungannya ke Kantor PBNU, Jl Kramat Raya 164 Jakarta, Senin lalu (11/5).

Firdaus yang dalam kunjungannya didampingi Pengurus Daarul Arqam Malaysia, Ahmadi mengungkapkan pentingnya kehadiran Jam’iyah NU untuk membantu dakwah Islam di Singapura, juga untuk mengeliminir stigma negatif Islam, serta membantu pengembangan pendidikan madrasah di Singapura.

“Selama ini ustadz Singapura bergerak personal dan sering dicurigai atau bahkan mendapat teror dalam berdakwah. Membuat sekolah Islam selalu dipersulit. Madrasah resmi hanya ada enam, Al-Ma’arif, Assaqaf, Al-Junaid, Al-Arabiyah, Al-Irsyad dan Awak Tanjung. Pelajar Madrasah (sore hari) hanya 13.000, padahal total 174.500 anak muda muslim usia sekolah. Masih banyak yang tidak mendapat pendidikan islam. Saat ini juga banyak anak-anak melayu islam broken home,” papar Firdaus.

Sulitnya pengembangan dakwah Islam di Singapura, menurut Firdaus, selain disebabkan arus modernisasi yang bergerak ke arah individualisme, juga adanya stigma bahwa Islam dan istilah arab, punya kaitan erat dengan terorisme dan ekstrimisme.

“Nama perusahaan dengan kata Arab saja bermasalah di Singapura. Ustadz-ustadz Singapura juga kurang dibantu dan dibela oleh pemerintah maupun Majelis Ulama Islam Singapura (MUIS). NU perlu hadir untuk melakukan pembelaan,” jelasnya.

Ia menjelaskan, selain MUIS, ada organisasi Pergas serta dewan waris dan wakaf yang dibentuk pemerintah setempat untuk mengoordinasikan dakwah dan membatasi ruang-ruang pendidikan keislaman.

“Umat Islam Singapura rata-rata miskin, ustadz-ustadz menanti organisasi semacam NU yang bergerak. Karena organisasi-organisasi Islam yang ada di Singapura selalu dicurigai pemerintah. Kalau NU selama ini dinilai positif baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Dari sisi kemanusiaan, toleransi dan sangat diterima,” paparnya.

Feri Y

sharia.co.id