Kamis, 23 Apr 2015 - 18:06:23 WIB - Viewer : 8364

Warga Jalan Sei Betung Keluhkan Sampah

Tumpukan sampah di Jalan Sei Betung Kelurahan Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I Palembang. Foto: AMPERA.CO/AM6

AMPERA.CO, Palembang - Sejumlah warga Jalan Sei Betung RT01 RW06 Kelurahan Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I Palembang mengeluhkan sampah yang masih berserakan di Jalan Sei Betung,tepatnya dekat kuburan diujung belokan jalan tersebut.

Rina, warga Jalan Sei Betung mengaku terganggu dengan banyaknya sampah ditempat itu. Sebab, saat iya akan pergi kekantor dengan menggunakan sepeda motor terlihat sampah menggunung dan menimbulkan bau tidak sedap.

“Saya heran juga kok banyak warga yang buang sampah ditempat itu. Padahal sudah dilarang. Dan ada tulisan bahwa dilarang buang sampah ditempat itu. Bagi yang membuangnya adalah binatang,” terangnya.

Terlebih saat hujan seperti sekarang ini, sampah kian berserakan. Bahkan  hingga siang dan sore hari masih banyak sampah yang menumpuk dan belum diambil tukang sampah atau petugas kebersihan. “Ada anjing dan kucing  juga yang membuat sampah berserakan,” bebernya.

Ardian, warga lainnya, mengatakan pihaknya ia sudah melaporkan kepada pihak Kelurahan, bahwa di kawasan tempat tinggalnya ada TPS liar yang sudah ada sejak setahun lalu. Namun, hingga sekarang tidak pernah ditindaklanjuti.

"Kami sangat keberatan, warga buang sampah disini. Karena bauknya sangat menyengat, ditambah lagi, untuk Sabtu-Minggu sampah itu dibakar,"katanya.Sahilin berharap, Pemerintah Kota Palembang dapat segera mengatasi hal itu. Sehingga, pemukimannya tidak bau sampah lagi."TPS liar itu merupakan lahan kosong milik warga, namun pemiliknya diluar kota. Yah, kami harap segera diatasi,"

Sementara itu, Kabid Penanggulangan Kebersihan pada dinas kebersihan kota (DKK)  Palembang, Nasution mengatakan pihaknya cukup kesulitan mengatasi maraknya TPS liar di Palembang, karena jangkauan warga untuk membuang sampah ke TPS yang disediakan DKK jauh dari rumah-rumah mereka. 

"Biasanya, warga membuang sampah ditempat lahan kosong, yang penghuninya tidak ada di sini,"ungkapnya

Dia menuturkan, kebanyakan warga juga tidak mau ada TPS resmi yang dibuat DKK Palembang didekat rumah mereka, dengan alasan menimbulkan bau tidak sedap.

"Membuat TPS itu sulit, karena masyarakat tidak mau di dekat rumahnya ada TPS,"ujarnya.

Menurut Nasution, sebenarnya TPS yang ada di ibu kota Sumatera Selatan (Sumsel) itu, sudah cukup banyak yakni kisaran 425 TPS resmi yang tersebar di 16 Kecamatan di Palembang.

"Namun, angka tersebut masih sangat kurang  ideal,"katanya.

Mengenai apakah sampah-sampah yang ada di TPS liar tersebut diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Nasution menjawab, tidak semuanya bisa diangkut. Apalagi, sampah yang ada dilorong-lorong.

"Kami berharap, peran aktif pihak kelurahan hingga Kecamatan untuk mensosialisasikan, larangan membuat TPS liar, apalagi sampai dibakar. Karena, sampah itu akan menimbulkan polusi dan racun jika dibakar," jelasnya

    Simak Berita lainnya seputar topik artikel ini :

  • palembang