Ampera.co

Kepala BPOKK DPD Demokrat Sumsel, Redhi Setiadi (kiri) diskusi dengan, kepala Bakomstrada DPD Demokrat Sumsel, Pomi Wijaya

AMPERA.CO, Palembang - DPD Demokrat Sumsel, angkat bicara terkait dugaan penggunaan ijazah palsu oleh Cik Ujang, yang dilaporkan ke Bareskrim Polri, pada, Senin, 13 Februari 2023 lalu.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Ketua DPD Demokrat Sumsel, Cik Ujang, diduga mendapatkan ijazah dari Universitas Sjakhyakirti Palembang, tanpa mengikuti proses perkuliahan yang benar

"Perlu diketahui, proses penyelidikan tentang ijazah palsu Ketua DPD Demokrat Cik Ujang, sudah dihentikan oleh Mabes Polri dengan status SP3, pada Tahun 2020 lalu, karena tidak memiliki bukti yang cukup," kata Kepala BPOKK DPD Demokrat Sumsel, Redhi Setiadi, didampingi kepala Bakomstrada DPD Demokrat Sumsel, Pomi Wijaya, Selasa (21/2/2023).

Ia mengaku, heran kasus ini kembali bergulir saat memasuki tahun politik, karena laporan tentang ijazah palsu tersebut sudah beberapa kali muncul, yakni saat Cik Ujang memenangkan Pilkada Kabupaten Lahat dan menjadi ketua DPD PD Sumsel.

"Kalau sekarang muncul laporan-laporan serupa, kita serahkan prosesnya ke pihak kepolisian. Peristiwa ini mengingatkan saya sebuah pepatah yaitu, semakin tinggi pohon, maka akan semakin kencang angin menerpanya,"

Bacaleg DPR RI Dapil Sumsel II ini, menambahkan, pihaknya tidak mau ambil pusing dengan laporan tersebut, karena sesuai intruksi Ketum DPP Demokrat, seluruh daerah harus fokus menghadapi pileg dan pilpres.

"Alhamdulillah kader dan simpatisan serta seluruh pengurus Demokrat Provinsi Sumsel dan Kabupaten/Kota tidak terganggu dengan isu-isu seperti ini. Partai Demokrat sedang berupaya semaksimal mungkin untuk menjadi pemenang di Sumsel dan akan membuat partai Demokrat semakin besar serta berjaya di bumi Sriwijaya," pungkasnya.