AMPERA.CO, Palembang – Kenaikan harga bahan pokok menjelang ramadhan sepertinya menjadi hal yang lumrah terjadi. Mendekati bulan Ramadhan yang tinggal menghitung minggu, harga cabai di pasaran kian pedas. Kenaikan harga cabai pun tak tanggung-tanggung hingga 100 persen.

Seperti pantauan AMPERA.CO di beberapa pasar tradisional, harga cabai melonjak drastis. Seperti harga cabai merah meningkat dari Rp 14.000 per Kilogram (Kg) menjadi Rp 28.000 per Kg, harga cabai rawit kian pedas dari harga Rp 15.000 per Kg hingga Rp 30.000 per Kg dan harga Cabai Keriting menjadi Rp 20.000 per Kg.

Sementara, harga sembako lainnya pun ikut merangkak naik, seperti harga daging ayam naik dari harga Rp 20.000 per Kg menjadi Rp 25.000 per Kg, daging sapi melonjak dari Rp 115.000 per Kg menjadi Rp 125.000 per Kg dan sayur bayam menjadi Rp 5.000 per ikat.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumsel, Permana, kenaikan harga sembako ini memang rutin terjadi setiap tahun menjelang bulan puasa.

“Memang setiap tahun selalu naik menjelang ramadhan, tidak ada sejarahnya harga turun mendekati bulan puasa. Tapi kita tidak akan diam saja, kita akan melakukan koordinasi dengan Disperindag Kabupaten dan Kota di Sumsel untuk memantau harga dan stok sembako,” ungkapnya kepada AMPERA.CO, Rabu (13/5/2015).

Biasanya, kenaikan harga akan terus terjadi pada H-7 bulan Ramadhan. Ketersediaan stok juga harus selalu diawasi Disperindag Kota dan Kabupaten, agar tidak terjadi lonjakan inflasi yang tak terkendali.

Terpisah, diungkapkan Ani, salah satu pedagang cabai di Pasar Tradisional Cinde Palembang, pihaknya tidak tahu apa alasannya pemasok menaikkan harga cabai dari akhir pekan lalu.

“Tidak tahu mengapa, tapi memang selalu ada penaikan harga cabai kalau sudah mendekati bulan puasa,” lanjutnya. 

Feri Y