Sabtu, 09 Jan 2021 - 23:55:00 WIB - Viewer : 3432

Menteri Perhubungan Ungkap Jumlah Korban dan Kronologi Hilangnya Pesawat Sriwijaya Air

Redaksi AMPERA.CO

AMPERA.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan beberapa informasi terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Airlines SJ182 di Kepulauan Seribu, Jakarta. Menurutnya, dari insiden nahas itu, telah menelan korban sebanyak 53 penumpang dan 12 orang kru di maskapai tersebut.

“Total penumpang 50 orang bersama 12 kru, yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi,” kata Menteri Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (9/1).

Budi Karya mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan arahan agar pencarian dilakukan secara maksimal untuk pencarian korban dan bangkai pesawat yang diduga jatuh antara Pulau Laki dan Pulau Lancang di Kepulauan Seribu.

Pemerintah meminta doa dan kerjasama dari semua pihak termasuk masyarakat agar proses pencarian dan penyelamatan berjalan dengan lancar. Hotline dari Sriwijaya Air untuk informasi penumpang pada 021-80637817

Sedangkan, tim SAR gabungan dari Basarnas hingga TNI-Polri, lanjutnya, telah bergerak ke lokasi dengan mengerahkan kapal-kapal evakuasi.

Kronologis 

 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menjelaskan kronologi hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500 dengan nomor penerbangan SJY182 rute Jakarta-Pontianak. Budi Karya mengatakan armada tersebut lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB.

 

“Pukul 14.37 WIB masih di 1700 feet,” ujarnya 

 

Pilot Sriwijaya kemudian meminta izin kepada air traffic control di Soekarno-Hatta untuk menaikkan ketinggian. Pilot memperoleh izin meningkatkan ketinggian terbang di 29 ribu kaki pada pukul 14.37 WIB dengan standar instrumen departure.

 

Namun pada pukul 14.40 WIB, ATC tidak melihat Sriwijaya menuju koordinat yang semestinya. Oleh karenanya, ATC meminta pilot untuk melaporkan arah.  “Dalam hitungan detik, SJY182 hilang dari radar,” ungkapnya

 

Menurutnya, manajer operasi maskapai langsung berkoordinasi dengan Basarnas dan instansi terkait. Sehingga segera dilakukan pencarian. Pada pukul 17.30 WIB, kata Budi Karya, Presiden Joko Widodo memberikan perintah untuk memaksimalkan pencarian tersebut.

 

Ia mengatakan saat ini Basarnas hingga TNI Angkatan Laut telah mengerahkan sejumlah kapal patroli. 

 

    Simak Berita lainnya seputar topik artikel ini :