AMPERA.CO, Jakarta - Berdasarkan hasil survei terbaru Poltracking Indonesia menunjukkan PDIP masih memuncaki klasemen elektabilitas parpol peserta Pemilu 2024.

Pada simulasi 18 partai politik, termasuk 17 parpol yang sudah lolos verifikasi faktual, PDIP meraih elektabilitas 23,2 persen.

Survei ini digelar Poltracking pada pada 21 November sampai dengan 27 November 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error lebih kurang 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 Persen.

"PDI Perjuangan memperoleh elektabilitas lebih tinggi dibanding partai politik lainnya," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha, Kamis (22/12/2022).

Lanjut Yudha, elektabilitas PDIP cenderung mengalami kenaikan. Sementara Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai NasDem, PKS, PAN, dan Perindo elektabilitasnya cenderung stabil. Sedangkan Demokrat, PKB, dan PPP tren terbarunya cenderung mengalami penurunan.

Berdasarkan survei terakhir, elektabilitas PDIP tertinggi dengan memperoleh elektabilitas sebesar 11,1 persen, disusul Partai Golkar 9,3 persen, Partai Nasdem 6,9 persen Partai Demokrat 6,7 persen, dan PKB 5,6 persen. Partai lainnya, yakni PKS 5,3 persen, PAN 4,1 persen, Partai Perindo 2,8 persen, PPP 2 persen. Partai-partai lainnya meraih elektabilitas di bawah 1 persen.

Hanta Yudha menyatakan, dalam melihat hasil survei, partai-partai politik yang berada di bawah ambang batas belum tentu gagal lolos ke Senayan. Hal ini mengingat terdapat responden yang belum menentukan pilihan atau undecided voters sebesar 20 persen.

"Tetapi bukan ke partai besar. Trennya survei-survei menjelang pemilu partai-partai papan tengah cenderung naik karena persebaran yang belum menentukan pilihan cenderung ke partai tengah," pungkasnya.