Rabu, 28 Feb 2018 - 22:13:00 WIB - Viewer : 11292
Induk Perusahaan Shopee mengalami kerugian Rp3,6 Triliun di Akhir 2017
AMPERA.CO - Perusahaan teknologi Asia Tenggara,Sea, perusahaan induk e-commerce Shopee, mengumumkan kerugian bersih mereka mencapai angka US$252 juta atau sekitar Rp3,6 triliun, bertambah 306 persen dari tahun 2016.
Dalam laporan keuangan kuartal keempat tahun 2017 lalu yang dirilis, rabu (28/2), Sea mengumumkan perkembangan tiga lini bisnis utama mereka, yaitu platform game&hiburan Garena, e-commerce Shopee, dan layanan finansial AirPay
Selama tiga bulan terakhir di tahun 2017, grup Sea secara keseluruhan mendapat pemasukan US$165 juta (sekitar Rp2,3 triliun). Naik 72,8 persen dari pendapatan yang mereka terima di periode yang sama di tahun 2016, dan
Kerugian bersih mereka mencapai angka US$252 juta (sekitar Rp3,6 triliun), bertambah 306 persen dari tahun 2016.
EBITDA (keuntungan sebelum dikurangi bunga, pajak, dan penurunan nilai mata uang) kini minus US$140 juta (Rp2 triliun). Sangat jauh dibanding EBITDA di akhir tahun 2016 yang hanya minus US$56 juta (Rp800 miliar).
Dari laporan tersebut, Bila kita melihat masing-masing lini bisnis Sea, Garena menyumbang pemasukan terbesar sebanyak US$142 juta (Rp2 triliun), diikuti oleh Shopee dengan US$9,3 juta (Rp132 miliar), dan AirPay dengan US$4,1 juta (Rp58 miliar).
Jumlah pengguna aktif Garena naik 74,2 persen dari tahun 2016 menjadi 87,8 juta orang.
Total transaksi (GMV) dari Shopee pun naik tiga kali lipat daritahun 2016 menjadi US$1,6 miliar (sekitar Rp22 triliun).
Mengundurkan diri.
Presiden Sea, Nick Nash akan mengundurkan diri dari posisinya di akhir tahun 2018 ini. Belum diketahui siapa yang akan mengisi posisi yang ditinggalkan Nash tersebut.
Nick Nash sendiri bergabung dengan Sea pada bulan Desember 2014, saat itu masih bernama Garena. Ia sebelumnya bekerja di perusahaan investasi asal Amerika Serikat, General Atlantic.
Pada 20 Oktober 2017 lalu, Sea resmi terdaftar di bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), Amerika Serikat.
Sea sempat mengklaim bahwa Shopee merupakan e-commerce terbesar di Asia Tenggara dan Taiwan. Klaim tersebut kemudian disanggah CEO Lazada Max Bittner, yang menyatakan bahwa Lazada Group masih merupakan e-commerce nomor satu dalam hal GMV dan pelanggan unik di Asia Tenggara.
Editor : Feri Yuliansyah