Rabu, 03 Agu 2016 - 06:24:00 WIB - Viewer : 5968

Inilah Replika Perahu di Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin

Masjid Sultan Omar Saifuddin

AMPERA.CO - Selain desain yang mengusung gaya Italia, bahan-bahan material pada bagian eksterior masjid dan interior masjid didatangkan langsung dari Italia oleh sang arsitek, Cavaliere Rudolfo Nolli. 

Arsitek berkebangsaan Italia yang bekerja untuk Booty and Edwards Chartered di Teluk Siam.  Seakan tidak ingin kehilangan identitas sebagai orang Italia, Rudolfo memberikan 75 persen material khas Italia pada masjid ini.

Sang Arsitek, mengaktulisasikan material yang dibawanya dari Italia itu untuk dijadikan mosaik.  Mosaik-mosaik indah ditempatkan di beberapa bagian masjid, baik di dalam maupun luar masjid yang dibuat dengan bahan keramik berkualitas tinggi asli Italia. 

Kombinasi potongan keramik dengan bentuk-bentuk menawan kian menambah kesan mewah masjid.    

Menara utama merupakan menara istimewa dengan ketinggian lebih dibandingkan dengan sekira 10 menara lainnya.  Ditopang dengan lift, menara setinggi 52 meter (171 kaki) ini terlihat dari setiap sudut Kota Bandar Seri Begawan.   

Tak hanya keramik, hampir seluruh bahan pembuatan masjid ini didatangkan atau diimpor dari luar negeri, seperti marmer dari Italia, karpet lantai masjid dari Arab Saudi dan Belgia, batu granit dari Shanghai (China), dan lampu-lampu kristal dari Inggris. Secara keseluruhan, pembangunan masjid ini menghabiskan dana sebesar lima juta dolar AS.    

Selain bagian arsitektur dan material yang megah dan indah, bagian lain yang juga memancarkan keindahan adalah ruangan masjid. Ada jendela masjid yang terbuat dari srainder glass atau kaca patri beraneka warna, lengkungan, semikubah, serta pilar-pilar dari batu pualam.

Konsep dan ide pembangunannya pun unik. Masjid ini berdiri di atas laguna atau kolam buatan di tepi Sungai Brunei di Kampong Ayer atau kampung yang terletak di atas air. 

Semakin menawan dengan menara marmer berkubah emas, taman nan permai, dan hiasan air mancur. Bak sketsa surgawi yang dihadirkan di bumi.   Sebuah jembatan membentang di tengah laguna menuju Kampong Ayer di tengah sungai. 

Di sisi lain, ada jembatan marmer lainnya yang merupakan replika perahu Mahligai Kerajaan milik Sultan Bolkiah yang memerintah pada abad ke-16.

Replika ini tak hanya berfungsi sebagai pemanis, tetapi juga setahun sekali, replika bahtera (kapal) Sultan Bolkiah yang berdiri di tengah laguna di depan masjid ini dijadikan mimbar perlombaan MTQ tingkat nasional.

Republika.co.id