Senin, 10 Jul 2017 - 00:25:00 WIB - Viewer : 6204

Kontestasi Pilkada Palembang dalam Kacamata Praktisi Pemasaran

Oleh : Feri Yuliansyah, ST, MT

AMPERA.CO - Pemilihan Walikota (Pilwako) kota Palembang akan berlangsung tahun depan. Ada banyak nama kandidat yang beredar dan nama yang didorong untuk menjadi kandidat penantang petahana. Walau tahapan pilkada belum dimulai, namun aktifitas pemasaran calon sudah sangat ramai. Ada banyak cara yang dilakukan untuk memperkenalkan calon kandidat yang tentunya memiliki strategi pemasaran masing-masing.

Dalam era pilkada langsung seperti ini, kontestasi pilkada ibarat sebuah persaingan dagang dalam aktivitas pemasaran, dimana calon kandidat peserta pilkada bisa diibaratkan produk yang dipasarkan, yang tentunya mempunyai fitur (visi, misi, dan program kerja), kelebihan dan kekurangan (kapasitas) masing-masing.

Karena sifatnya aktivitas pemasaran, tentunya penting bagi masing-masing tim sukses yang menjadi ujung tombak pemasaran untuk melakukan penetapan strategi pemenangan menggunakan pendekatan pemasaran (market approaching). Tim sukses ibarat tim pemasaran (sales & marketing team) yang memegang kunci kesuksesan sebuah produk di pasaran, karena sebagus-bagusnya produk yang tersedia, jika tim pemasaran kurang pas dalam memasarkannya, biasanya akan berakhir dengan kekalahan, dan begitupun sebaliknya.

Setelah target pasar ditentukan, tim sukses sebagai pemasar harus memutuskan respon konsumen yang diharapkan akan terjadi, sebagai hasil dari aktivitas promosi atau komunikasi pemasaran. Respon market inilah yang menjadi tolak ukur kesuksesan sebuah team pemasaran.

Jika bicara tentang konsep dan model hirarki respon, tentunya konsep yang dibangun oleh Edward K. Strong pada 1925 ini masih banyak dipakai sebagai pedoman pelaksanaan komunikasi pemasaran, yang menjelaskan 4 hirarki respon yaitu Attention, Interest, Desire, dan Action.

Menurut model ini, program pemasaran harus dapat menarik perhatian (Attention), mendorong minat (Interest), menciptakan keinginan (Desire), dan akhirnya menghasilkan tindakan (Action).

Menarik Perhatian (Attention)

Pada tahap awal ini adalah bagaimana menciptakan sesuatu yang menarik perhatian market dan membuat calon pemilih menyadari akan keberadaan calon kepala daerah. Atensi merupakan mekanisme penyaringan dimana jumlah dan sifat informasi yang diterima oleh individu dikendalikan. Atensi dapat timbul  karena adanya rangsangan berupa pesan yang disampaikan oleh calon. Yang menjadi penekanan pada tahap ini adalah memperkenalkan calon beserta latar belakangnya. Lokasi komunikasi pemasarannya adalah di seluruh wilayah pemilihan. Pada tahap ini tim sukses harus dapat menjelaskan alasan utama mengapa warga harus memilih calon berdasarkan aktivitas terdahulu. Yang dimunculkan sebaiknya adalah berbagai prestasi yang telah diperoleh calon.     

Mendorong minat (Interest)

Setelah mendapat perhatian market, tim pemasar harus bisa meningkatkan respon konsumsen agar mereka berminat dan merasa ingin mengetahui lebih jauh tentang sang calon (produk). Dalam tahap ini, minat dan pengetahuan yang lebih dalam dari warga pemilih (konsumen) terhadap calon (produk) akan tercipta jika warga pemilih (konsumen) sudah mulai mengetahui manfaat yang akan didapat dari keberadaan calon (produk). Calon harus dapat memberikan solusi atas masalah yang dihadapi atau harapan yang diinginkan warga pemilih.


Menciptakan keinginan (Desire)

Untuk membuat konsumen (warga) memilih produk (calon) kita, tentunya tim sukses harus dapat membangkitkan keinginan warga untuk mendukung dan memilih calon yang ditawarkan. Komponen komunikasi pemasaran harus dapat menimbulkan keyakinan dan kepercayaan dalam diri warga pemilih bahwa calon pilihannya dapat memenuhi kebutuhannya.Pada tahap ini tim sukses membuktikan bahwa calon yang diusung dapat memberikan solusi yang tepat. Ketertarikan secara emosional yang sudah tercipta di tahap sebelumnya harus dapat dibenarkan oleh logika warga pemilih. Tim sukses sebaiknya memunculkan data kuantitatif atau testimoni tentang calon. Testimoni tersebut sebaiknya datang dari pihak yang memiliki pengaruh besar, meskipun bisa juga datang dari berbagai lapisan warga biasa.

Menghasilkan tindakan (Action)

Pada tahap ini, warga pemilih (konsumen) harus dibimbing oleh tim sukses untuk memastikan diri dan bertindak memilih calon/pasangan calon. Tim sukses harus bisa menjelaskan langkah yang diinginkan untuk dilakukan oleh warga pemilih. Seruan untuk datang ke TPS dan kerugian warga jika tidak menggunakan hak pilih dan memilih pasangan calon, adalah beberapa pesan yang lazim disampaikan pada tahap ini. Tim sukses harus dapat memastikan bahwa pasangan calon adalah pasangan terbaik. Tim sukses juga harus mampu memastikan kembali kemantapan dari manfaat yang akan diterima jika warga memilih pasangan calon.

Pengamatan setiap warga terhadap komunikasi pemasaran yang sudah dibangun oleh masing-masing pasangan calon sangatlah berarti. Hasil pengamatan tersebut dapat terus diungkapkan warga bahkan biasanya hingga masa tenang, terutama melalui jejaring sosial.

Tugas tim sukses sebagai pemasar adalah memahami dan melakukan kegiatan yang dapat mempengaruhi respon dari warga pemilih sebagai konsumen. Dengan berpedoman pada konsep respon market ini, tim sukses diharapkan dapat menunjukkan kinerja yang baik karena komunikasi pemasaran yang dijalankan berjalan dengan efektif dan efisien.