Senin, 01 Jun 2015 - 14:14:12 WIB - Viewer : 5752

Soal Gaji Pemain, Sriwijaya FC Andalkan Sponsor

Foto: Istimewa
Gaji para punggawa Sriwijaya FC saat ini bersumber dari sponsor utama yakni PT Bukit Asam, Bank Sumsel Babel, dan PT PDPE

AMPERA.CO, Palembang – Pemerintah melalui Kemenpora mengeluarkan peraturan pembekuan terhadap PSSI hingga berdampak pada terhentinya kompetensi Liga di Indonesia.

Meskipun kompetisi liga profesional ditiadakan pada musim ini,  Pendanaan klub yang meliputi gaji pemain dan ofisial tim dibantu sponsor.

Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri Dodi Reza yang dikutip dari antaranews.com mengatakan, dana pembayaran gaji ini bersumber dari sponsor utama yakni PT Bukit Asam, Bank Sumsel Babel, dan PT PDPE.

"Sriwijaya FC memiliki sponsor tradisional yang tetap menyalurkan dana tanpa melihat persoalan yang sedang terjadi karena pada prinsipnya bantuan ini untuk menjaga keberlangsungan klub. Sriwijaya FC merupakan kebanggaan Sumsel," kata dia.

Ia mengatakan, manajemen klub telah mengambil keputusan untuk tidak membubarkan tim meski kompetisi tidak dijalankan pada musim ini.

Terkait dengan kebutuhan dana yang besar untuk menjaga keberlangsungan klub, maka manajemen telah mengambil kebijakan pengurangan gaji yakni hanya memberikan10 persen untuk beberapa pemain.

Pemain itu, Syakir Sulaiman, Patric Wanggai, Yogi Triana, dan Pelatih Benny Dollo, dan Asisten Pelatih Hendri Susilo.

Sementara, untuk pemain lain diputuskan hanya menerima gaji senilai 25 persen dari kontrak kerja di antaranya, Asri Akbar, Titus Bonai, Ferdinand Sinaga, Fakruddin, Wildansyah, dan Jeki Arisandi.

"Pemain yang masih menerima gaji senilai 25 persen ini diwajibkan tetap di mes dan berlatih. Ini dilakukan manajemen klub untuk meminimalisasi dampak negatif, semisal cedera karena bergabung dengan liga antarkampung," kata dia.

Sedangkan, untuk pemain asing yakni Morimakan Koita (Mali), Abdulaye Maiga (Mali), Goran Ljubojevic (Kroasia), dan Raphael Maittimo (naturalisasi Belanda) diputuskan manajemen untuk dihentikan kontrak kerjanya dan telah kembali negara masing-masing.

Terkait dengan kerugian klub lantaran penghentian kompetisi ini, Dodi merincikan secara finansial berkisar Rp20 miliar karena klub telah membayar kontrak kerja dan menjalani pertandingan sebanyak tiga kali.

"Meski hingga kini belum ada titik terang terkait kompetisi, tapi pada dasarnya Sriwijaya FC masih berharap kompetisi musim ini tetap berjalan. Manajemen menetapkan batas waktu hingg 27 Juli, jika tidak ada maka ada kemungkinan akan dirumahkan semuanya," kata dia.

BerlianPratama

antaranews,com