Senin, 15 Agu 2016 - 11:44:00 WIB - Viewer : 7104

35 Tahun Rekaya Industri, Komitmen Bangun Industri Lintas Segmen

AMPERA.CO, Jakarta - PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai BUMN yang bergerak di bidang engineering, procurement, construction (EPC) nasional terus berkomit mendukung pembangunan industri dan infrastruktur lintas segmen di Indonesia.

Melalui serangkaian pengalaman dan keahlian yang dimiliki Rekind dalam bidang rancang bangun dan perekayasaan, proyek-proyek lintas segmen industri di Tanah Air mampu dibangun dengan mandiri.

"Karena itu, kami bersyukur dengan usia perusahaan yang memasuki ke-35, Rekind berhasil tumbuh dan mengembangkan ekspertise EPC lintas segmen industri dan memberikan sumbangsih bagi kemandirian industri Tanah Air," kata Direktur Utama Rekind Jobi Triananda Hasjim terkait hari ulang tahun ke-35 perusahaan itu dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Dia menjelaskan melalui rekam jejak yang kuat dalam industri EPC, pihaknya terus mengembangkan potensi dan ekspertise EPC bangsa Indonesia melalui potensi pasar yang ada.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan Rekind secara nyata mampu memberikan sumbangsih serta solusi bagi bangsa untuk program ketahanan energi, ketahanan pangan, dan hilirisasi mineral.

"Ketiga program ini diasah Rekind melalui pembangunan lintas segmen industri refinery & petrochemical, onshore oil & gas, mineral environment & industrial insfrastructure, geothermal & power dan offshore oil & gas," tutur Jobi.

Jobi menambahkan Rekind yang berdiri sejak 12 Agustus 1981 bertekad untuk dapat membangun kemandirian industri nasional dengan didukung kemampuan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki putra-putri Indonesia.

"Kami berharap tepat di usia yang ke-35 tahun, ini Rekind menjadi perusahaan EPC dengan pengalaman mengerjakan megaproyek lintas industri di dalam dan luar negeri dengan standar mutu internasional," ujarnya.

Hal itu terbukti dengan capaian saat ini, misalnya, di bidang ketahanan energi, Rekind menyelesaikan Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) Central Processing Plant (CPP) Donggi. Proyek itu memberi sumbangsih produksi LNG di Indonesia sebesar 60 juta kaki kubik perhari (MMSCFD).

Selain itu, persahaan tersebut juga berhasil membangun 14 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 832 MW. 

Feri Y

Antara