AMPERA.CO, Palembang - Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menduga, ada oknum salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di kota Pekanbaru menjadi pemodal terduga teroris yang diamankan tim Densus 88 antiteror bersama Polda Sumatera Selatan, kemarin malam.

Berdasarkan keterangan dua terduga teroris, AA (39 tahun) dan HK (38 tahun), terungkap jika misi penyerangan ke Mako Brimob Kepala Dua Depok, Jawa Barat, didukung oknum BUMN.

"Dua terduga teroris yang kami amankan kemarin malam menyebut pemodal orang yang bekerja di BUMN di Pekanbaru," kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Selasa, ( 15/5).

Zulkarnain mengatakan, keterlibatan oknum BUMN ini baru berdasarkan keterangan terduga teroris. Untuk membuktikan tuduhan itu, pihak kepolisian harus memiliki bukti yang kuat seperti transfer serta saksi.

"Keterlibatan itu kan baru penjelasan mereka. Kami tidak boleh hanya penjelasan. Sebelum menjadi fakta hukum harus dibuktikan melalui bukti transfer, serta saksi lainnya," katanya.

Saat ini, pihaknya masih mengumpulkan bahan keterangan dari dua terduga teroris. Polda Sumsel juga sudah berkoordinasi dengan Polresta Pekanbaru dan Polda Riau.

Sementara terkait keterlibatan Dosen yang mengajar di salah satu perguruan tinggi di Sumsel, masih terus dikembangkan. Kata Zulkarnain, pihaknya tidak dapat langsung meringkus sebelum adanya bukti yang kuat.

"Ini nanti kami kembangkan. Dia baru sebut nama dosen, bisa saja kan samaran. Itu mengapa kami langsung melakukan penangkapan tadi malam, sebagai upaya pencegahan. Apalagi kita tuan rumah Asian Games 2018," pungkasnya.