Foto: AMPERA.CO/bERLIAN pRATAMA

Pengunjung mengamati uang kuno di Stan Bank Indonesia di Sumsel Expo 2015.

AMPERA.CO, Palembang - Di Hari terakhir Pameran  South Sumatera Expo 2015 yang digelar di Plasa Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, jumlah pengunjung pameran memang telah berkurang dan beberapa stan sudah ada yang tutup. Akan tetapi, milik Bank Indonesia masih padati pengunjung.

“Jumlah pengunjung yang hadir hari masih berkisar 100 orang, berbeda pada hari pertama yang mencapai 300-an orang” ujar Ari salah satu penjaga stan.

Dalam pameran itu, pengunjung bisa melihat uang kuno dalam lintasan masa. Ada beberapa uang kuno yang dipamerkan, dalam bentuk kertas maupun koin yang terbagi dalam dua periode. Masa penjajahan Belanda-Jepang, serta masa revolusi – reformasi uang pemerintah.

Petugas Stan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan mengatakan, pameran uang kuno diselenggarakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan menyebarkan wawasan tentang sejarah uang dan peranan Bank Indonesia dari masa ke masa. “Kami ingin memperkenalkan fungsi bank sentral dan memperkenalkan sejarah Bank Indonesia dan sejarah uang kartal dari zaman penjajah sampai saat ini,” terangnya, Rabu (20/05).

Tidak hanya uang kuno, Bank Indonesia mengajak masyarakat untuk mendukung Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) yang sudah dicanangkan tahun 2014 lalu. Diharapkan melalui pameran dapat mengedukasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan transaksi nontunai ketika berbelanja baik untuk membayar listrik, membeli pulsa, maupun membayar biaya sekolah.

Berlian Pratama